MOJOKERTO, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dalam acara pengajian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien, Pungging, Mojokerto, pada Sabtu malam (21/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan pesan penting kepada para santri Sabilul Muttaqien mengenai perlunya memperkuat keimanan, memperbanyak shalawat agar mendapat syafaat dari Rasulullah SAW, serta menekankan pentingnya semangat belajar untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ia juga mengapresiasi semangat para santri yang begitu luar biasa dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, dan menilai bahwa semangat ini mencerminkan generasi muda santri di Jawa Timur sebagai generasi cinta Rasul yang tidak hanya rajin bershalawat tetapi juga menjalankan sunnah Nabi.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki daya tarik yang kuat karena kita semua ingin memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW. Memperbanyak shalawat adalah bukti nyata cinta kita kepada beliau, selain itu juga dengan mengikuti sunnahnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan, mengajak para santri untuk bersyukur bahwa di Indonesia, majelis shalawat dan istighosah dapat diselenggarakan dengan mudah dan dihadiri oleh jamaah yang besar.
Menurutnya, kondisi ini tidak dimiliki oleh semua negara, namun di Indonesia, majelis shalawat dan dzikir berkembang pesat dan menjadi bagian dari pintu rahmat Allah SWT.
“Beberapa waktu lalu, ulama-ulama besar dari seluruh dunia datang ke Indonesia. Mereka terkesan dengan betapa mudahnya menemukan surga di sini, karena melihat begitu banyaknya majelis shalawat, dzikir, dan istighosah yang selalu diikuti oleh ribuan jamaah,” kata Khofifah.
“Kita harus bersyukur karena melalui majelis-majelis ini, Allah menjaga kita untuk senantiasa mengagungkan-Nya, merasakan kenikmatan dzikir dan ibadah kepada-Nya,” tambahnya.
Khofifah juga menyampaikan harapannya agar para santri Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien dapat menjadi penguat syiar Islam serta syiar ahlussunnah wal jamaah.
Menurut Khofifah, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini adalah momen yang tepat untuk introspeksi diri, terutama terkait akhlak. Ia mengajak semua orang untuk terus mengupayakan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran dan teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Kami rutin mendatangkan Syekh Afifuddin Al Jailani, cucu Syekh Abdul Qodir Jailani dari Baghdad, untuk menyampaikan ceramah akhlak di Masjid Nasional Al Akbar setiap dua bulan sekali,” jelasnya.
Syekh Afifuddin sering membawakan tema ‘My Morality My Religion, My Religion My Morality,’ yang berarti akhlak adalah cerminan agama kita.
“Mari kita terus introspeksi diri, memperbaiki akhlak dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid ini adalah saat yang tepat untuk mengoreksi diri agar kita bisa lebih baik dalam menjalankan akhlak seperti yang diajarkan Rasulullah SAW,” tutup Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin