JEMBER, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa hadir dalam Ujian Terbuka Disertasi Promosi Doktor bagi tiga penerima Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemprov Jatim Tahun 2022 di UIN KHAS Jember, Senin (20/1/2025). Dalam ujian terbuka tersebut, tiga penerima beasiswa LPPD Pemprov Jatim mempresentasikan disertasi mereka, yaitu Agus Supriyadi, Ainur Rofiq Sofa, dan Samsul Arifin.
Khofifah, yang menginisiasi program beasiswa LPPD Pemprov Jatim pada periode 2019-2024, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini. Ia optimis bahwa lahirnya para doktor penerima beasiswa LPPD akan semakin memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur, khususnya di kalangan pesantren, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Program beasiswa S3 ini adalah inisiasi kami pada periode lima tahun lalu. Sebelumnya, di masa Gubernur Imam Utomo dan Pakde Karwo sudah dimulai pemberian beasiswa S1, dan kami melanjutkan dengan beasiswa S2 dan S3,” ujar Khofifah.
Ia juga menambahkan, “Hari ini adalah momen bersejarah, karena program S3 LPPD Pemprov Jatim pertama kali menghasilkan tiga doktor yang diuji oleh promotor dan co-promotor dari UIN KHAS Jember.”
Pada kesempatan ini, masing-masing penerima beasiswa mempresentasikan disertasi mereka. Agus Supriyadi membahas pembentukan karakter rahmatan lil alamin melalui pembelajaran fiqih di perguruan tinggi khas pesantren. Ainur Rofiq Sofa meneliti pembelajaran kitab Mahfudzot untuk membina akhlak mahasiswa di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong, sementara Samsul Arifin membahas peran transformasi kiai dalam mengembangkan budaya organisasi pondok pesantren.
“Semoga penelitian yang dilakukan oleh para penerima beasiswa LPPD Pemprov Jatim dalam disertasinya bisa memberikan kebaruan atau novelty yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di pesantren-pesantren Jawa Timur,” harap Khofifah.
Khofifah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh akademisi di UIN KHAS Jember yang telah memberikan bimbingan terbaik hingga ketiga mahasiswa ini sukses meraih gelar doktor. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM, khususnya yang berbasis pesantren, akan memperkuat peran pesantren dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kami berharap, dengan semakin meningkatnya kualitas SDM ini, pesantren akan terus menguatkan perannya, baik dalam menjaga NKRI maupun dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” lanjut Khofifah.
Tidak hanya itu, Khofifah juga optimis bahwa lahirnya generasi berkualitas akan berkontribusi dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. “Untuk mewujudkan Gerbang Baru Nusantara, kita memerlukan SDM berkualitas, terutama karena Jawa Timur memiliki jumlah pesantren terbesar di Indonesia, yaitu sekitar 6.800 pesantren dengan lebih dari 500 ribu santri,” tegasnya.
Selama periode 2019-2024, Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa kepada total 5.683 penerima, terdiri dari 3.080 penerima beasiswa S1, 1.355 penerima beasiswa S2, dan 130 penerima beasiswa S3. Selain itu, terdapat juga 995 penerima beasiswa untuk program M1 dan M2, setara dengan S1 dan S2 di Ma’had Aly, perguruan tinggi khas pesantren.
Turut hadir dalam acara ini Rektor UIN KHAS Prof. Dr. Ir. Hepni SAg MM CPEM, Ketua LPPD Pemprov Jatim Prof. Dr. Abdul Halim Soebahar, Direktur Pascasarjana UIN KHAS Prof. Dr. Moch Chotib SAg MM, serta para sivitas akademika UIN KHAS Jember.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin