SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengunjungi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Surabaya pada Rabu (2/10/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah dan Emil melakukan dialog selama sekitar 60 menit, membahas berbagai topik, terutama terkait kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan Jawa Timur selama masa kepemimpinan mereka pada periode 2019-2024.
Khofifah dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Muhammadiyah atas kontribusi besarnya dalam peningkatan pembangunan di Jawa Timur. Ia menekankan betapa signifikan peran Muhammadiyah dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di provinsi tersebut.
“Hampir selalu, saat kami bertemu dengan keluarga besar Muhammadiyah, saya sampaikan apresiasi yang tinggi. Kontribusi Muhammadiyah di Jawa Timur sangat signifikan untuk mendongkrak IPM,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa kontribusi Muhammadiyah mencakup berbagai sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Selain itu, peran Muhammadiyah di bidang sosial juga dinilai mendorong kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
“Ini bukan persoalan sederhana, karena sangat fundamental bagi program pembangunan di sektor apapun. Harus ada dampak nyata pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita,” terangnya.
Sebagai mantan Menteri Sosial, Khofifah juga menekankan pentingnya kemandirian dalam pembangunan. Menurutnya, seseorang yang sudah mandiri akan mampu memandirikan orang lain di sekitarnya.
“Kalau diibaratkan, orang yang mandiri itu bukan hanya memancing ikan, tapi juga membuat kolam. Kalau bisa membuat kolam, ia bisa memberikan kehidupan pada ikan-ikan lain,” tambah Khofifah, dengan memberikan analogi yang menggambarkan bagaimana kemandirian dapat memberdayakan masyarakat secara lebih luas.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, MM., yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa kunjungan Khofifah dan Emil sudah merupakan hal yang biasa bagi Muhammadiyah. Ia menyebutkan bahwa hubungan antara Muhammadiyah dan kedua calon tersebut sudah terjalin erat sejak lama.
“Kalau dengan ibu Khofifah ini sudah biasa. Mas Emil dan Ibu Khofifah sering ke sini, baik sebagai gubernur maupun tidak. Kami sudah sangat akrab, sudah tidak bisa dihitung lagi pertemuan kami,” ungkap Sukadiono, yang akrab disapa Suko.
Dalam dialog tersebut, Suko menjelaskan bahwa mereka membahas berbagai program sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Muhammadiyah untuk ke depannya. Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
“Tetap tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Kami berharap Ibu Khofifah dan Mas Emil bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” tutur Suko.
Lebih lanjut, Suko menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak akan mengarahkan warganya untuk memilih salah satu pasangan calon dalam Pilkada Jawa Timur 2024. Ia menyatakan bahwa warga Muhammadiyah sudah memiliki kecerdasan politik yang cukup untuk menentukan pilihan secara mandiri.
“Warga Muhammadiyah sudah cerdas. Mereka tidak perlu diarahkan, sudah tahu mana yang harus dipilih,” pungkas Suko.
Kunjungan Khofifah dan Emil ke PWM Jatim ini memperlihatkan komitmen mereka untuk terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam rangka membangun Jawa Timur yang lebih baik. Di tengah masa kampanye Pilkada 2024, pertemuan ini juga menunjukkan hubungan yang baik antara pasangan calon tersebut dengan organisasi-organisasi masyarakat, khususnya Muhammadiyah, yang memiliki pengaruh signifikan dalam berbagai sektor pembangunan di Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin
