PADANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengadakan pelantikan pengurus PW Muslimat NU Sumatera Barat untuk periode 2023-2028 di Hotel Universitas Negeri Padang pada Sabtu (30/3/2024). Selain itu, dalam acara yang sama, Khofifah juga melantik pengurus di 17 PC Muslimat NU di seluruh Sumatera Barat.
Dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, serta Ketua PWNU Sumatera Barat yang juga Rektor UNP, Prof. H. Ganefri, Ph.D, dan Rektor UNU Sumatera Barat, Prof. Dr. Yunia Wardi, Khofifah memberikan motivasi dan pesan kepada para pengurus Muslimat yang akan memimpin hingga tahun 2028 mendatang.
Khofifah mendorong pengurus Muslimat NU Sumatera Barat untuk menjadi Manager Leader. Beliau menyatakan bahwa di lingkungan NU, banyak individu yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, namun keahlian manajerial yang solid masih kurang.
“Kita memerlukan individu yang memiliki keterampilan manajerial yang kuat, sekaligus kemampuan kepemimpinan yang baik. Dengan dua kualitas ini, akan terbentuk sosok pemimpin yang memiliki kekuatan yang solid,” ujar Khofifah dengan tegas.
Khofifah menyatakan pentingnya bagi pemimpin dalam organisasi besar seperti NU, termasuk Muslimat NU, untuk memiliki kompetensi sebagai manager leader. Ini menjadi sangat penting karena tugas dan pengabdian yang diemban sangatlah besar.
“Karena kita memimpin manusia dengan beragam sumber daya, maka mempersiapkan manager leader tidaklah mudah,” tambah Khofifah.
Dalam berbagai bidang, kontribusi Muslimat NU dalam masyarakat sangatlah terasa. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi, telah dilakukan dengan sangat baik di berbagai daerah di Indonesia.
Khofifah juga menekankan bahwa akuntabilitas dalam sistem manajerial di Muslimat NU sangat dijaga. Oleh karena itu, dalam pertanggungjawaban dalam rapat pleno periodik, ketua bidang dan ketua periode akan meminta maaf tanpa teguran jika ada program yang tidak maksimal.
“Kami berharap hal ini juga bisa diterapkan di jajaran Muslimat NU Sumatera Barat, sehingga semua bidang dan lini dalam Muslimat NU dapat bersinergi dalam berbuat baik untuk umat, dengan sistem pertanggungjawaban yang terukur dan akuntabel,” tegasnya.
Di seluruh proses tersebutlah, kata Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini kemampuan managerial skill seorang leader sangat dibutuhkan.
Ia pun berpesan pada seluruh jajaran Muslimat NU Sumbar untuk memaksimalkan program yang dijalankan dengan melakukan sinergitas dengan lintas sektor. Termasuk dengan pemerintah dan akademisi.
Hal ini penting karena Indonesia sedang menuju Indonesia Emas 2045 dan banyak peran yang bisa diambil oleh Muslimat NU untuk menciptakan generasi yang handal dan berdaya saing. Sehingga peningkatakan kualitas SDM harus dilakukan bersama-sama.
“Kami percaya bahwa Muslimat NU Sumbar bisa berperan aktif dalam turut serta mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Khofifah.
Di dalam rangkaian pelantikan ini, Khofifah juga turut memberikan santunan untuk 50 yatim dan dhuafa. Selain itu juga ada santunan pemberian uang dan sembako pada anak yatim dan dhuafa tersebut.