NGANJUK, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni budaya wayang dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada Kamis (7/11/2024). Semangat ini senada dengan pesan yang disampaikannya saat menonton pagelaran wayang bersama warga di Sanggar Astha Brata, Kabupaten Nganjuk, Rabu (6/11/2024) malam.
Dalam acara tersebut, Khofifah bersama Dalang muda Ki Raden Akbar Syahalam mengapresiasi peran generasi muda dalam melestarikan budaya wayang yang saat ini semakin jarang diminati. Khofifah menyebut Dalang Akbar sebagai representasi generasi Z yang penuh semangat dalam menjaga warisan budaya di era modern.
Dalang Akbar sendiri berbagi kisah perjuangannya dalam menggeluti seni wayang. “Awalnya, saya tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua yang berasal dari keluarga kiai. Namun, berkat dedikasi dan prestasi, alhamdulillah, saya akhirnya mendapat dukungan,” ungkap Akbar.
Sanggar Astha Brata, berlokasi di Jalan Mastrib, kini menjadi pusat aktivitas seni budaya, menawarkan pelatihan karawitan, pendalangan, gamelan, dan tari tradisional bagi generasi muda. “Seni budaya wayang mengandung pesan kehidupan yang dapat dikemas dengan cara apa saja, asalkan membawa manfaat bagi orang lain,” tambah Akbar.
Ia menegaskan pentingnya regenerasi dalam melestarikan seni wayang agar tidak punah. Sejak berdiri pada 2016, sanggar ini terus menarik minat anak muda untuk berkegiatan positif. “Kita perlu menyediakan wadah agar hobi mereka tersalurkan ke arah yang baik,” jelas Akbar.
Akbar mengapresiasi kehadiran Khofifah di Sanggar Astha Brata, berharap dukungan berkelanjutan untuk pengembangan budaya lokal. Sebagai simbol harapan, Akbar menghadiahi Khofifah wayang tokoh Prabu Kresna, Raja Dwarawati, yang dikenal memiliki delapan sifat kepemimpinan Hastabrata, seperti bumi yang tenang, api yang adil, bintang yang memberi petunjuk, dan lainnya.
“Harapan kami, semoga Bu Khofifah dapat membawa kejayaan bagi Jawa Timur dengan semangat Kresna,” kata Akbar.
Tak hanya menikmati pertunjukan, Khofifah juga berdialog dengan Persatuan Dalang Indonesia di Nganjuk, mendengar aspirasi mereka terkait pelestarian seni wayang. “Apa yang dilakukan Dalang Akbar sangat inspiratif. Mengajak generasi muda untuk mencintai budaya pewayangan adalah langkah besar,” ujar Khofifah.
Ia menekankan pentingnya metode yang sesuai dengan generasi masa kini untuk mengenalkan budaya lokal. “Kami di periode pertama fokus pada pelestarian seni budaya, termasuk inisiatif Jatim Harmoni untuk menggelar pagelaran budaya,” tambahnya.
Menurut Khofifah, seni wayang menyimpan nilai-nilai kehidupan yang berharga dan harus dijaga. “Seni budaya adalah kekayaan bangsa yang tak ternilai, dan wayang, dengan segala pesan moralnya, harus tetap hidup,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin