SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung meninjau pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) Gelombang ke-2 di SMAN 5 Surabaya. Di tengah padatnya agenda, ia memastikan setiap kendala di lapangan tertangani dan memberi dorongan moral bagi ribuan pelajar yang tengah berjuang menentukan masa depan pendidikan mereka.
Udara pagi di SMAN 5 Surabaya terasa berbeda pada Rabu (5/11). Sejak pukul tujuh, ratusan siswa tampak bersiap mengikuti TKA gelombang kedua. Di tengah suasana penuh konsentrasi itu, kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membawa energi baru. Ia menyapa satu per satu siswa, menanyakan kesiapan mereka, sekaligus memastikan proses ujian berlangsung tertib tanpa kendala teknis.
“TKA ini momentum penting bagi anak-anak kita untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Saya ingin mereka menjalani ujian dengan tenang, penuh semangat, dan percaya diri,” ujar Khofifah di sela-sela kunjungan.
Didampingi Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen RI, Biyanto, serta Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, Gubernur Khofifah meninjau seluruh ruang ujian dan fasilitas pendukung. Ia memeriksa sistem komputerisasi, jaringan internet, hingga kesiapan tenaga pengawas. Menurutnya, seluruh aspek pelaksanaan sudah berjalan baik, meski di beberapa daerah masih ditemukan gangguan teknis yang segera diatasi.
Salah satu kendala yang sempat muncul adalah gangguan listrik di SMAN 6 Malang akibat pohon tumbang. Namun, Khofifah menegaskan, tim PLN Jawa Timur sigap turun tangan sehingga tidak mengganggu jalannya ujian. “Kita sudah siapkan ujian susulan untuk sekolah yang terdampak. Prinsipnya, tidak ada siswa yang dirugikan,” tegasnya.
Data Dinas Pendidikan Jatim menunjukkan, lebih dari 390 ribu siswa SMA/SMK dan paket C mengikuti TKA di seluruh wilayah Jawa Timur. Tes ini menjadi bagian penting dalam proses standarisasi kemampuan akademik sekaligus penentu kelulusan menuju pendidikan tinggi tanpa tes. “Sejak 2020 hingga 2025, Jawa Timur konsisten menjadi provinsi dengan penerimaan tertinggi di perguruan tinggi negeri. Itu prestasi yang harus dijaga,” ujar Khofifah.
Ia menambahkan, capaian tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga bukti sinergi antara siswa, guru, dan orang tua.
“Yang penting bukan hanya nilai, tetapi mental pantang menyerah. Kita ingin anak-anak Jatim punya daya saing dan karakter kuat,” imbuhnya.
Selain memantau ujian, Khofifah juga menyempatkan diri berbincang dengan para guru dan tenaga administrasi. Ia mengapresiasi kerja keras mereka dalam mempersiapkan ujian di tengah berbagai keterbatasan teknis. Di SMAN 5 Surabaya, pelaksanaan TKA melibatkan 56 guru, 16 tenaga administrasi, serta 10 petugas keamanan yang memastikan seluruh proses berlangsung tertib. Lima laboratorium komputer disiapkan, membagi peserta dalam dua sesi ujian: pukul 07.30 dan 10.30 WIB.
Biyanto, Staf Ahli Kemendikdasmen RI, yang turut mendampingi kunjungan tersebut, mengaku terkesan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, kehadiran langsung Gubernur Khofifah bukan sekadar simbolik, melainkan bukti dukungan nyata terhadap dunia pendidikan. “Beliau satu-satunya gubernur yang terus memantau dari tahap gladi hingga pelaksanaan. Ini sangat diapresiasi oleh Kementerian,” ungkapnya.
Ia juga menilai, pelaksanaan TKA tahun ini berjalan lebih baik dibanding masa sebelumnya, mengingat Indonesia sempat lima tahun tanpa ujian nasional berskala besar. “Tentu ada insiden kecil di beberapa daerah, tetapi secara umum pelaksanaannya lancar. Kalau pun muncul kendala, itu menjadi bahan evaluasi agar gelombang berikutnya lebih baik,” kata Biyanto.
TKA, menurutnya, bukan sekadar ujian akademik, tetapi juga bentuk penguatan karakter siswa. Dengan sistem baru yang lebih digital dan adaptif, ujian ini diharapkan bisa menjadi tolok ukur kesiapan pelajar menghadapi persaingan global. “Kementerian akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar kualitas penyelenggaraan semakin meningkat. Jawa Timur bisa menjadi model nasional,” tambahnya.
Kunjungan Khofifah ke SMAN 5 Surabaya juga menjadi ajang untuk menegaskan kembali prioritas pemerintah provinsi di bidang pendidikan. Ia menyebut, penguatan kualitas sumber daya manusia merupakan investasi jangka panjang yang tak bisa ditawar.
“Kita ingin memastikan setiap anak di Jawa Timur mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Tidak boleh ada yang tertinggal karena masalah teknis,” tuturnya.
Bagi para siswa, kehadiran orang nomor satu di Jawa Timur itu menjadi penyemangat tersendiri. “Senang sekali bisa disapa langsung oleh Ibu Gubernur. Rasanya seperti diberi dorongan tambahan sebelum ujian,” kata Rani, siswi kelas XII SMAN 5 Surabaya, dengan senyum lega setelah keluar dari ruang tes.
Pelaksanaan TKA gelombang kedua di Jawa Timur menandai langkah penting dalam upaya pemerintah memperkuat mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi dan pengawasan langsung dari Gubernur Khofifah, ujian ini diharapkan menjadi cermin kesungguhan Jawa Timur menjaga tradisi prestasi akademik nasional.
“Kami ingin anak-anak Jatim terus menorehkan sejarah baru, bukan hanya lulus, tetapi unggul dan berkarakter,” tandas Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin










