Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim-NTT Catat Rekor Rp 1,88 T

- Redaksi

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan cenderamata sebagai simbol kerjasama dan persahabatan dalam Misi Dagang Jatim-NTT di Kupang, Kamis (6/11/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan cenderamata sebagai simbol kerjasama dan persahabatan dalam Misi Dagang Jatim-NTT di Kupang, Kamis (6/11/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

KUPANG, RadarBangsa.co.id – Gelaran Misi Dagang dan Investasi antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur yang dipimpin langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/11), mencatatkan transaksi luar biasa senilai Rp 1,882 triliun. Angka ini menorehkan rekor tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan misi dagang Pemprov Jatim. Keberhasilan tersebut menegaskan posisi Jawa Timur sebagai motor penggerak perekonomian nasional dan menjadi bukti nyata sinergi ekonomi antar daerah.

Hasil misi dagang kali ini juga mencatatkan lonjakan signifikan dibandingkan pencapaian lima tahun lalu. Pada Misi Dagang Jatim-NTT tahun 2020, transaksi yang dibukukan hanya Rp 212,31 miliar, sementara tahun ini melonjak hampir sembilan kali lipat. Secara kumulatif, pelaksanaan misi dagang di 10 provinsi sepanjang 2025 menembus angka Rp 10,77 triliun. Gubernur Khofifah menekankan bahwa capaian ini menunjukkan kesiapan pengusaha Jawa Timur memperluas pasar dan meningkatkan investasi lintas provinsi.

Dari total nilai transaksi, penjualan produk unggulan Jawa Timur menyentuh Rp 1,727 triliun. Produk tersebut mencakup kopi robusta, percetakan kemasan kopi, produk peternakan seperti telur, daging ayam, susu, olahan daging sapi dan ayam, serta DOC ayam. Selain itu, beras, madu murni dan fermentasi, mesin pengurai sabut kelapa, benih tanaman hortikultura, cabai merah besar dan rawit, bahan bangunan, serta pupuk Bionira juga menjadi komoditas yang diminati. Sementara itu, NTT berhasil menjual ikan tuna, tuna loin, kelapa utuh, madu, dan rumput laut senilai Rp 102,183 miliar, serta menarik komitmen investasi Rp 52,5 miliar dari pengusaha Jatim.

Gubernur Khofifah menyoroti tren positif hubungan dagang Jatim-NTT. Berdasarkan data BPS Perdagangan Antar Wilayah (PAW) 2022, perdagangan kedua provinsi mencapai Rp 5,29 triliun, dengan nilai ekspor Jatim ke NTT sebesar Rp 4,76 triliun dan nilai impor sebesar Rp 533 miliar. Neraca perdagangan Jawa Timur terhadap NTT tercatat surplus Rp 4,22 triliun, dengan lima komoditas utama Jatim yang diminati NTT adalah beras, makanan hewan, mobil penumpang, alat transportasi umum bermotor, dan sepeda motor. Sebaliknya, Jatim banyak mengimpor jagung, kopi hijau, buah berlemak, bahan anyaman, dan kakao. “Pertukaran dagang ini bukan sekadar transaksi, tetapi menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan,” kata Khofifah.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi pengembangan UMKM. Pelaku usaha asal Probolinggo, Nurul Khotimah dari UKM Hunay, menuturkan bahwa misi dagang memberi peluang memperluas jaringan pasar dan memperkenalkan produk ke wilayah baru. “Kami bisa bertemu langsung dengan pengusaha NTT, menjalin kerja sama, dan membangun strategi pemasaran yang lebih luas,” ujarnya. Nurul berharap kegiatan semacam ini dilakukan secara rutin agar semakin banyak UKM merasakan manfaat dan mampu naik kelas.

Di sisi pemerintah daerah, Wakil Gubernur NTT Johni menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan misi dagang ini. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi jembatan penguatan sinergi ekonomi antarprovinsi sekaligus memastikan ketersediaan komoditas strategis di NTT, terutama pakan ternak, beras, benih ikan lele, dan bandeng. “Kolaborasi ini membantu menjaga ketahanan pangan dan mendukung perkembangan budidaya perikanan di NTT. Kami ingin kemitraan ini terus berkembang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua provinsi,” tuturnya.

Selain transaksi perdagangan, misi dagang ini juga menghasilkan sejumlah penandatanganan kerjasama penting. Sepuluh OPD dari kedua provinsi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS), disusul MoU Kelompok Usaha Bersama (KUB) antara Bank Jatim dan Bank NTT. Tiga asosiasi yakni Kadin, HIPMI, dan IWAPI juga menandatangani komitmen kolaborasi untuk memperkuat jaringan usaha dan investasi.

Beberapa transaksi tertinggi yang tercatat antara lain Asosiasi Pelaku Usaha Produk Peternakan Jawa Timur menjual 18.257 ton telur, 1.408 ton susu, 13.654 ton daging ayam, 2.960 ton olahan daging sapi dan ayam, serta 5,1 juta ekor anak ayam ke NTT. CV Wahana Sejahtera Foods dari Jombang menjual 4.320 ton daging ayam beku ke CV Jaya Bersama Kupang. Poktan Sumbu Latin X Bondowoso menjual 720 ton kopi ke Koperasi MPIG Arabika Flores Bajawa, dan UD Dunia Lebah Malang menjual 480.000 botol madu fermentasi ke Sinode GMIT Kupang. Di sektor investasi, CV Djadi Djaya Malang berkomitmen membangun kandang layer dan broiler berkapasitas 200.000 ekor di NTT.

Gubernur Khofifah menekankan, misi dagang ini bukan hanya soal angka transaksi, tetapi juga membangun konektivitas budaya, persaudaraan, dan persatuan antarwilayah. “Dari Bumi Majapahit kita merajut keterhubungan ke seluruh nusantara. Konektivitas antara Indonesia barat dan timur harus terus diperkuat. Lewat misi dagang, kita membangun sinergi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ke depan, pemerintah berharap misi dagang serupa terus digelar secara berkelanjutan untuk memperluas akses pasar produk lokal, meningkatkan investasi, serta menumbuhkan peluang ekonomi bagi UMKM. Dengan langkah strategis ini, Jawa Timur dan NTT berpotensi menjadi model kemitraan provinsi yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional sekaligus memperkuat pemerataan pembangunan nasional.

Ringkasnya, capaian transaksi Rp 1,882 triliun dalam Misi Dagang Jatim-NTT 2025 menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi ekonomi antardaerah dapat menciptakan dampak signifikan bagi pertumbuhan usaha, ketersediaan komoditas strategis, dan pembangunan ekonomi yang inklusif. Seperti ditegaskan Gubernur Khofifah, misi ini membuktikan bahwa ekonomi, budaya, dan persatuan bisa bergerak seiring dalam bingkai kemitraan strategis antarprovinsi.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Khofifah Sambut Menteri Haji, Peluang Kuota Jatim Naik
Jaga Kelestarian Raja Ampat, DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Ketegasan Menteri Bahlil Cabut IUP
DPRD Ketok Palu APBD 2026, Khofifah Ungkap Agenda Berikutnya
Tour Jakarta–IKN Singgah di Surabaya, Khofifah Sampaikan Pesan Nusantara
Festival 1001 Bebek Bangkalan Suguhkan Ratusan Kreasi Baru
Kemen PPPA Gencarkan Revitalisasi Permainan Tradisional Hadapi Era Digital, DPD RI Lia Istifhama Bilang Begini
Pasuruan Perkuat Sekolah Rakyat, Lahan Bangunan Permanen Disiapkan
Sampah Kiriman Tak Henti, Banyuwangi Perkuat Aksi Bersih Pantai

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 09:30 WIB

Khofifah Sambut Menteri Haji, Peluang Kuota Jatim Naik

Minggu, 16 November 2025 - 19:47 WIB

DPRD Ketok Palu APBD 2026, Khofifah Ungkap Agenda Berikutnya

Minggu, 16 November 2025 - 19:24 WIB

Tour Jakarta–IKN Singgah di Surabaya, Khofifah Sampaikan Pesan Nusantara

Minggu, 16 November 2025 - 19:14 WIB

Festival 1001 Bebek Bangkalan Suguhkan Ratusan Kreasi Baru

Minggu, 16 November 2025 - 18:39 WIB

Kemen PPPA Gencarkan Revitalisasi Permainan Tradisional Hadapi Era Digital, DPD RI Lia Istifhama Bilang Begini

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Menteri Haji dan Umroh RI KH M. Irfan Yusuf di Grahadi, Surabaya, membahas tambahan kuota haji serta peluang suplai makanan siap saji dari Jawa Timur. (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Nasional

Khofifah Sambut Menteri Haji, Peluang Kuota Jatim Naik

Senin, 17 Nov 2025 - 09:30 WIB