SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke PT Sampoerna Plan di Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya, pada Jumat pagi (15/11/2024). Di hadapan ribuan pekerja yang berkumpul, Khofifah mendapatkan sambutan hangat dari jajaran direksi PT Sampoerna.
Dalam kunjungannya, Khofifah menyampaikan apresiasi terhadap industri padat karya di Jawa Timur, yang menurutnya berperan besar dalam memberikan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja. Dia menegaskan bahwa sektor ini menjadi kekuatan utama dalam mendukung perekonomian lokal.
Khofifah juga menyoroti pentingnya perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja, terutama mereka yang terlibat dalam industri Sigaret Kretek Tangan (SKT). Dia menjelaskan upaya yang telah dilakukan selama masa kepemimpinannya, termasuk penyaluran BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebagai bentuk dukungan nyata.
“Saat kami masih menjabat sebagai Gubernur, kami pernah mengunjungi tempat ini untuk menyalurkan BLT DBHCHT. Program ini berasal dari dana bagi hasil yang diusulkan ke Kementerian Keuangan dan dialokasikan bagi mereka yang terdampak oleh industri tembakau, seperti pekerja di pabrik rokok dan masyarakat petani tembakau,” jelas Khofifah.
Pada tahun 2023, Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Khofifah-Emil berhasil menyalurkan BLT DBHCHT kepada 9.259 pekerja pabrik rokok, dengan total bantuan mencapai Rp 13,8 miliar. Program ini terus berlanjut di tahun 2024, dengan jumlah penerima meningkat menjadi 13.469 pekerja.
Khofifah menegaskan bahwa bantuan ini tidak hanya ditujukan kepada pelinting, pelabel, pengepak, dan tenaga quality control yang terlibat langsung dalam produksi, tetapi juga kepada karyawan yang bekerja di luar proses produksi, seperti satpam, tenaga kebersihan, dan sopir pabrik rokok.
“Bantuan ini mencakup semua pekerja yang berkontribusi pada proses produksi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka adalah tulang punggung keluarga yang harus terus kita kuatkan dan sejahterakan,” tambah Khofifah.
Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya penguatan perlindungan untuk industri padat karya. Menurutnya, sektor ini harus terus didorong agar bisa merespons dinamika industri tembakau, baik di pasar domestik maupun internasional.
“Kita ingin agar industri padat karya seperti SKT ini tetap kokoh, karena mereka menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Banyak dari pekerja di sini adalah kepala keluarga, meskipun latar belakang pendidikan mereka terbatas, seperti lulusan SD dan SMP. Namun, mereka tetap gigih berjuang untuk perekonomian keluarga,” tutup Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin