Khofifah Siap Bantu Petani Durian Ripto, Akses Modal Lebih Mudah dengan Grace Periode

- Redaksi

Sabtu, 2 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Kebun Pembibitan Buana Bakti yang berada di RT 15 RW 5, Desa Kedung Lurah, Kecamatan Pogalan, Trenggalek (hms)

Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Kebun Pembibitan Buana Bakti yang berada di RT 15 RW 5, Desa Kedung Lurah, Kecamatan Pogalan, Trenggalek (hms)

TRENGGALEK, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke Kebun Pembibitan Buana Bakti yang berada di RT 15 RW 5, Desa Kedung Lurah, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, pada Jumat (1/11/2024).

Kebun yang dikelola oleh Miftahul Roziqin, seorang petani milenial, memproduksi berbagai jenis bibit pohon, termasuk cengkeh zanzibar dan bibit buah seperti alpukat aligator, markus, kendil, dan lainnya. Salah satu produk unggulan kebun ini adalah bibit durian ripto, durian khas Trenggalek yang diminati konsumen berkat rasanya yang legit dengan sedikit rasa pahit, meski ketersediaannya terbatas.

“Terima kasih kepada Ibu Khofifah yang sudah datang ke kebun kami. Kami sangat menghargai kehadiran beliau yang mau mendengarkan tantangan yang kami hadapi sebagai petani bibit,” ujar Miftah.

Khofifah Siap Bantu Petani Durian Ripto, Akses Modal Lebih Mudah dengan Grace Periode

Miftah menjelaskan kepada Khofifah bahwa harga bibit di kebunnya bervariasi, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah per bibit. “Seperti bibit durian ripto, salah satu andalan kami, dijual dengan harga Rp 150 ribu per bibit. Bibit ini unggul, tapi perlu waktu sekitar enam tahun untuk berbuah,” jelasnya.

Miftah juga menyampaikan kendala utama yang ia hadapi, yaitu akses pasar dan permodalan. Menurutnya, usaha pembibitan memerlukan biaya yang cukup besar, sementara pasar mereka masih terbatas. “Harapan kami adalah adanya bantuan permodalan dan akses pasar yang lebih luas. Pasar kami saat ini masih terbatas di sekitar sini, dan bibit durian ripto masih kalah populer dibandingkan durian musang king. Kalau akses pasarnya bisa diperluas, tentu akan sangat membantu perkembangan usaha kami,” tambah Miftah.

Menanggapi hal tersebut, Khofifah memberikan apresiasi kepada Miftah sebagai salah satu petani milenial inovatif di Trenggalek yang berkontribusi menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah petani milenial terbanyak di Indonesia. “Usaha pembibitan tanaman itu tidak mudah dan membutuhkan modal besar. Saya sangat mengapresiasi inovasi Mas Miftah dalam mengembangkan bibit tanaman, khususnya bibit durian ripto yang langka,” ungkap Khofifah.

Ia menambahkan bahwa durian ripto cukup sulit didapatkan dibandingkan jenis durian lain seperti musang king atau blackthorn, meskipun durian ripto memiliki keunikan khas Trenggalek. Khofifah menilai usaha pelestarian ini penting agar kekayaan buah khas Trenggalek tidak punah.

“Langkah selanjutnya adalah mempertemukan usaha pembibitan seperti ini dengan pasar. Kami akan membantu memperluas akses pasar agar bibit yang sudah dikembangkan dapat segera ditanam di lahan yang sesuai untuk cepat berbuah,” katanya.

Khofifah Siap Bantu Petani Durian Ripto, Akses Modal Lebih Mudah dengan Grace Periode

Selain itu, Khofifah berkomitmen untuk membantu para petani durian ripto mendapatkan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan masa tenggang atau grace period untuk pembayaran cicilan.

“Pada periode pertama, saya sudah membantu para petani alpukat agar mendapat grace period, karena butuh waktu lima tahun hingga alpukat aligator dan kendil bisa berbuah. Saat itu, saya bekerja sama dengan pimpinan OJK untuk memfasilitasi para petani,” ungkapnya.

Melihat bahwa durian ripto membutuhkan waktu enam tahun untuk berbuah, Khofifah berencana untuk kembali berkoordinasi dengan OJK agar para petani tetap dapat mengembangkan bibit durian ripto secara berkelanjutan. “Kami akan mengupayakan agar kekayaan buah lokal seperti durian ripto dapat terus berkembang, sementara para petani juga dapat bertahan dan maju,” tutup Khofifah.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Bakorwil V Jember Dorong Pelestarian Budaya Lewat Workshop KIK
Lamongan Raih Predikat Daerah Sangat Inovatif di IGA 2024
Khofifah : Sukarelawan Garda Terdepan Atasi Bencana dan Kemiskinan
Pj Gubernur Jatim Adhy Apresiasi Peran Aktif TNI AL pada HUT ke-79 Armada RI
Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Takbenda UNESCO, Khofifah : Alhamdulillah, Kesenian Jatim Mendunia
Kapolsek Tikung Polres Lamongan Ucapkan Selamat atas Terverifikasinya Media Nasional Radar Bangsa oleh Dewan Pers
Ning Lia : Soroti Otonomi Daerah, Kritik Kebijakan Pusat Tumpang Tindih
Pemdes Pelemwatu Gresik Salurkan BLT-DD Tahap Terakhir Tahun 2024
Khofifah Siap Bantu Petani Durian Ripto, Akses Modal Lebih Mudah dengan Grace Periode

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 20:46 WIB

Bakorwil V Jember Dorong Pelestarian Budaya Lewat Workshop KIK

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:50 WIB

Lamongan Raih Predikat Daerah Sangat Inovatif di IGA 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:23 WIB

Khofifah : Sukarelawan Garda Terdepan Atasi Bencana dan Kemiskinan

Kamis, 5 Desember 2024 - 16:52 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Apresiasi Peran Aktif TNI AL pada HUT ke-79 Armada RI

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:51 WIB

Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Takbenda UNESCO, Khofifah : Alhamdulillah, Kesenian Jatim Mendunia

Berita Terbaru

Kadishub Batu Hendry Suseno menyampaikan pidato penutupan Sosialisasi pada Jukir Batu (Dok Istimewa)

Politik - Pemerintahan

336 Jukir Kota Batu Dioptimalkan untuk Penuhi Target Retribusi Parkir

Kamis, 5 Des 2024 - 19:05 WIB

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menerima penghargaan IGA 2024 di Hotel Mercure Surabaya (ist)

Nasional

Lamongan Raih Predikat Daerah Sangat Inovatif di IGA 2024

Kamis, 5 Des 2024 - 18:50 WIB