BOGOR, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mendapatkan Anugerah Pin Emas dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Tahun 2024 di Kantor BNPT, Kawasan IPSC Sentul, Citereup, Bogor, pada Selasa (16/7/2024). Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menko Polhukam Hadi Tjahyanto, didampingi Kepala BNPT Prof Dr H Mohammed Rycko Amelza Dahniel, sebagai penghormatan atas peran signifikan Muslimat NU dalam merintis Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di lima provinsi di Indonesia.
Lima provinsi yang telah berhasil membentuk FKPT dengan bantuan Muslimat NU dan BNPT adalah Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain Muslimat NU yang menerima penghargaan dalam kategori organisasi masyarakat sipil dalam negeri, Pin Emas BNPT juga diberikan kepada sejumlah individu dan kelompok dalam kategori akademisi, pengusaha, serta mitra dalam negeri.
Setelah menerima penghargaan ini, Khofifah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BNPT. Menurutnya, anugerah Pin Emas ini akan menjadi motivasi bagi Muslimat NU untuk terus berperan dalam melawan radikalisme dan mencegah segala bentuk terorisme, serta meningkatkan nasionalisme di masyarakat, menciptakan suasana damai dan sejahtera.
“Kami berterima kasih kepada BNPT atas penghargaan Pin Emas ini. Alhamdulillah, Muslimat NU telah memulai pembentukan FKPT di lima provinsi di Indonesia. Ini adalah ladang pengabdian kami dalam menjaga keutuhan bangsa dengan melawan radikalisme dan terorisme. Kami juga berupaya menjaga melalui dzikir kebangsaan yang rutin dilakukan oleh semua jaringan Muslimat NU di semua tingkatan,” ujar Khofifah.
Sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah menegaskan komitmen tinggi Muslimat NU dalam memerangi radikalisme dan terorisme melalui FKPT. Menurutnya, anggota Muslimat NU, yang sebagian besar adalah kaum ibu, memiliki peran strategis dalam mendidik dan menyebarkan kesadaran tentang bahaya radikalisme dan terorisme. Para ibu diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga keluarga dan generasi muda dari pengaruh radikal dan tindakan terorisme.
“Banyak paham radikal masuk ke lingkungan keluarga melalui berbagai metode dan pendekatan. Oleh karena itu, melalui FKPT, diharapkan dapat mengoordinasikan secara terpadu dan integratif dengan merangkul semua elemen masyarakat, terutama kaum ibu, untuk mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme, dimulai dari keluarga. Implementasi pencegahan yang dilakukan FKPT mencakup penelitian, sosialisasi, pelatihan, seminar, dan gerakan moral bersama,” jelas Khofifah.
Sebagai mantan Menteri Sosial, Khofifah juga menyoroti penyebaran paham radikal di kalangan anak muda. Oleh karena itu, setiap keluarga harus peka dan responsif terhadap tanda-tanda radikalisme dalam anggotanya.
Melalui FKPT, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mencegah berkembangnya paham radikal dan aksi terorisme. Forum ini mengajak masyarakat untuk melindungi ketentraman wilayahnya dari infiltrasi kelompok radikal dan teroris.
“Ibu-ibu memiliki pengaruh besar dan sangat tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk kekerasan. Apalagi banyak anggota Muslimat NU adalah tokoh agama di komunitasnya,” kata Khofifah.
Di akhir, Khofifah berharap semua elemen masyarakat bersatu menjaga integritas kebangsaan dan melindungi anak-anak dari ajaran yang mengancam persatuan dan persaudaraan bangsa.