KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI, Nurhadi, S.Pd bersama BPOM RI (Balai Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia), terus melakukan kegiatan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan, Sabtu, 16 September 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Balai Desa Sumberjo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini diikuti oleh tokoh masyarakat desa setempat dan sekitarnya.
Acara ini dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd, bersama Better Ridder, S.Si, Apt, M.Bus PFM Madya, Ketua Tim Pengawasan Ekspor Impor Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan BPOM RI, dan Kepala Loka POM Kediri, Gidion, S.Si., M.Sc, serta Anggota DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos.
Seusai kegiatan sosialisasi, Nurhadi, S.Pd dikonfirmasi mengatakan, KIE ini sangat penting dilaksanakan kepada masyarakat luas supaya lebih mengerti dan faham dalam memilih produk makanan kemasan maupun obat yang beredar di pasaran dengan baik dan benar.
“Saat ini banyak sekali obat tradisional dan suplemen kesehatan yang beredar di pasaran. Namun sayangnya juga tidak sedikit ada produsen nakal atau tidak memperhatikan izin edarnya. Oleh sebab itu masyarakat harus pandai-pandai dalam memilih makanan dan obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Menurut Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI yang akrab disapa Panglima Nurhadi ini, untuk memudahkan masyarakat aman dalam memilih obat maupun makanan olahan di pasaran, maka perlu melakukan Cek KLIK.
“Yang dimaksud Cek KLIK yaitu, Cek Kemasannya dalam kondisi baik atau tidak, kemudian Cek Lebelnya ada informasi apa saja, selanjutnya Cek Izin edarnya ada atau tidak, dan Cek Kadaluwarsanya,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri Khusnul Arif, S.Sos, dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan KIE Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd bersama BPOM RI ini, supaya masyarakat tidak salah memilih atau keliru membelinya.
“Kegiatan KIE ini tentunya sangat bagus sekali untuk masyarakat, sehingga mereka tidak sampai rugi atau bahkan malah celaka. Kasihan kalau sudah membeli barang dengan harga mahal tetapi malah mencelakakan lantaran obat atau produk makanan kemasan yang dibelinya itu mengandung bahan berbahaya. Akibatnya kebutuhan tidak terpenuhi, sebaliknya malah celaka yang didapati, tentu saja masyarakat menjadi lebih rugi,” tuturnya.