KOTA PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Duka mendalam kini tengah dirasakan keluarga besar Pemerintah Kota Probolinggo. Ini setelah kabar mengejutkan pada Minggu (22/11) malam, bahwa Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Zainullah menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung.
Informasi itu sontak mengejutkan semua pihak. Lantaran pada siang harinya, almarhum masih terlihat bugar dan ikut dalam pemakaman KH Abd Aziz Fadhol Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kademangan, Kota Probolinggo sekaligus Rois Syuriah PCNU Kota Probolinggo.
“Sebelumnya punya penyakit jantung, kemungkinan kecapekan karena aktivitas beliau. Tadi, Bu Zain (Etty Zainullah) sempat pingsan saat kami takziah ke rumahnya. Belum bisa bercerita banyak mengenai kejadian yang menimpa,” tutur Rani Pujo Agung Satrio, Ketua TP PKK Kecamatan Kademangan.
Jenazah almarhum mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini dimakamkan sekitar pukul 08.00 WIB di pemakaman umum Perliman Mayangan. Ia tutup usia di usia 57 tahun dengan meninggalkan empat orang anak.
“Pak Zain (Zainullah) adalah putra terbaik yang dimiliki Pemerintah Kota Probolinggo. Kami sangat kehilangan. Kami lihat kegigihan dan komitmen beliau dalam menjalankan tugas di Dinas Sosial. Seperti melaksanakan jaminan sosial memberikan yang terbaik pada masyarakat,” tutur Wali Kota Hadi Zainal Abidin lirih.
“Pelayanannya betul-betul maksimal. Mudah-mudahan bisa menjadi ladang amal almarhum. Tentunya tidak ada kata-kata yang bisa saya sampaikan karena begitu singkat. Masih pagi hari di pemakaman KH Aziz Fadhol, tapi malam harinya kami sudah terpisah karena Haji Zainullah dipanggil ke rahmatullah. Semoga amal ibadahnya diterima, segala kekhilafan diampuni,” sambung Habib Hadi, saat ditemui di Command Center.
Sementara itu, bagi Sekretaris Daerah Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati, alhmarhum Zainullah adalah seniornya yang sering diajak berdiskusi karena punya banyak pengalaman dalam pemerintahan.
“Kami merasa kehilangan sekali, sangat mendadak. Beliau sangat baik, sabar, berdedikasi dan integritas tinggi. Bertanggung jawab, totalitas dalam kerjaan. Semoga diampuni dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya. Sungguh saya shock dengan (kepergian) Pak Diman (Sudiman), Pak Zain,” kata Sekda Ninik dengan bercucur air mata.
(Red/Kmf)