Bondowoso, RADARBANGSA.CO.ID – Mengawali debutnya di wilayah Divisi Regional Jawa Timur, Ronny Merdiyanto Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso langsung tancap gas.
Hal itu di lakukan dengan berkunjung ke wilayah kerjanya guna memastikan pekerjaan sudah terkawal dengan baik sesuai dengan rencana.
Di hari kedua menjabat, Putra asli Bojonegoro ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat secara langsung terkait ketersediaan bibit kebutuhan tanaman tahun 2023 dan sulaman tanaman tahun 2022 ke lokasi persemaian yang ada di RPH Sumber Wringin BKPH Sukosari. Selasa (22/8/2023).
Horsis Asper/KBKPH Sukosari yang didampingi oleh Didik Sunarianto KRPH Sumber Wringin, kepada Administratur menjelaskan bahwa total kebutuhan bibit dipersemaian yang harus disiapkan berjumlah 49.976 Plances terdiri dari Pinus 40.158 Plc, Alpukat 4.129 Plc, Suen 364 Plc, Durian 240 Plc dan Manting 5.085 Plc dimana jumlah jumlah kebutuhan tersebut sampai saat ini sudah dapat terealisasi dan tercukupi 100 persen, sesuai dengan rencana kebutuhan untuk tanaman tahun 2023. “Saya dan seluruh petugas lapangan siap terus berupaya maksimal guna meningkatkan kwalitas bibit,” ungkapnya.
Ronny Merdiyanto yang didampingi oleh Lisiyanto Kepala seksi (Kasi) Pembinaan sumberdaya hutan dan Dheni Firmansyah Kasubsi Perencanaan KPH Bondowoso menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh Jajaran BKPH Sukosari yang telah melakukan upaya maksimal sehingga kebutuhan bibit telah terpenuhi.
“Alhamdulillah berkat keperdulian dan upaya gigih petugas lapangan (Asper dan jajaran) dari segi volume bibit sudah tercukupi sesuai kebutuhan, untuk itu saya minta petugas tetap konsentrasi dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan secara maksima. Sehingga pada saatnya nanti bibit sudah betul-betul siap untuk di distribusikan dan ditanam pada petak tanaman,” tegasnya.
Ronny juga mengatakan, sembari menatap dan menunjuk ke hamparan bibit, inilah cikal bakal dan masa depan Perhutani, karena berawal dari bibit tanaman yang segar ini kedepan akan mendatangkan keuntungan baik pada Perhutani dan juga bagi masyarakat utamanya yang berada disekitar kawasan hutan.
“Semoga jerih payah dan upaya para rimbawan bersama dengan ridho illahi dan tercatat sebagai amal ibadah,” pungkasnya.