KEDIRI, RadarBangsa.co.id – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Kediri, akan menhadirkan BNN (Badan Narkotika Nasional) pada pelaksanaan Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul, pada hari Kamis, 14 November 2024, jam 19.00 WIB.
Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, di sela kegiatan Media Breafing Debat Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri tahun 2024, di salah satu hotel Jalan RA Kartini Desa Doko, Kecamatan Ngasem, mengatakan pertanyaan dari panelis, nantinya juga akan ada pertanyaan dari BNN terkait penanggulangan dan pencegahan peredaran narkoba di Kabupaten Kediri.
“Salah satu program kerja dari Presiden Bapak Prabowo itu adalah pemberantasan peredaran narkoba. Maka kami melakukan pleno, ini juga menjadi perhatian khusus di Kabupaten Kediri, bahwa nantinya siapapun yang terpilih, mempunyai komitmen bersama dalam rangka pencegahan peredaran narkoba dan bagaimana penyelesain berkaitan dengan NAPZA,” katanya.
Dijelaskan Nanang, untuk tema debat publik terakhir ini adalah menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten dan provinsi dengan nasional dan memperkokoh NKRI dan kebangsaan.
“Sub tematiknya adalah pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan, kedua memperkokoh dan cinta pada NKRI, ketiga untuk penyelesaian persoalan daerah, itu sub temanya pendidikan dan PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan),” jelasnya, Rabu, 13 November 2024.
Pihaknya berharap, dengan adanya debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri ini nantinya masyarakat dapat mengetahui secara utuh visi misi dan program-program kerja dari masing-masing paslon, sehingga mereka dapat menentukan pilihan dengan benar.
“Dengan adanya debat publik ini diharapkan nantinya masyarakat bisa mendapatkan gambaran tentang program kerja dan visi misi paslon, sehingga menjadikan dasar masyarakat untuk menentukan pilihannya pada tanggal 27 November nanti,” harapnya.
Menurut Nanang, untuk pendukung dalam debat publik terakhir ini, masing-masing paslon diperbolehkan membawa 150 pendukung untuk mengikuti debat di dalam gedung. Sedangkan untuk di luar gedung tidak diperbolehkan ada pendukung, karena harus steril.
“Kami memperhatikan selain kapasitas gedung, juga terkait keamanan, dan lain sebagainya. Kemarin kami sudah melakukan koordinasi bersama TNI, Polri, Satpol PP, Kesbangpolinmas, Dishub, dan seterusnya, bahwa pendukung sebanyak 150 itu menjadi titik maksimal keamaan. Kami ada ring 1, 2, dan 3. Nanti ring 2 dan 3 steril, tidak ada kegiatan apapun kecuali dalam debat. Kalau mau mengadakan nonton bareng dan macam-macam, silahkan di posko masing-masing atau di kantor parpol pengusung maupun pendukung masing-masing,” ungkapnya.
Penulis : CS
Editor : CS Kreasindo