KEDIRI, RadarBangsa.co.id – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Kediri, menggelar pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Kediri pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak 2024, secara terbuka di Gedung Bhagawanta Bhari, Senin malam, 23 September 2024.
Pada pengundian nomor urut ini dilakukan dua tahap, yaitu diawali dengan calon wakil bupati sesuai urutan saat pendaftaran di KPU untuk mengambil satu dari 14 bola yang telah disiapkan, bagi peroleh nomor terkecil, maka dia berhak mengambil nomor urut pertama, dan nomor di bola lebih besar, mengambil kedua.
Paslon H. Hanindhito Himawan Pramana, SH – Hj. Mariya Ulfa, ST (Dhito – Dewi) yang pada pendaftaran calon kemarin lebih dahulu, sehingga mendapatkan giliran pertama untuk mengambil satu dari 14 bola yang telah disiapkan dan mendapat nomor 1.
Sedangkan paslon H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I (Deny – Mudawamah) yang mendapatkan bola bernomor 7 atau lebih besar, sehingga mempunyai kesempatan mengambil nomor urut kedua.
Setelah kedua calon bupati mengambil nomor dalam tabung yang dibuka bersama-sama, Paslon Deny-Mudawamah mendapatkan nomor urut 1, dan Paslon Dhito-Dewi mendapat nomor urut 2.
Yang menarik, kedua paslon itu sudah memprediksi nomor urutnya, dan ternyata benar. Spontan para pendukung yang menyaksikan pengundian tersebut langsung bergembira sambil menunjukkan poster dengan nomor yang sudah diprediksi sebelumnya.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, nomor urut 1, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I dalam sambutannya mengaku sangat bersyukur mendapatkan nomor urut 1, karena sejak awal pihaknya memang menginginkan nomor tersebut.
“Alhamdulillah kemarin kami telah resmi ditetapkan oleh KPU sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri. Ini merupakan bagian dari proses perjuangan panjang kami dalam menjadi bagian dalam menegakkan marwah demokrasi di Kabupaten Kediri. Alhamdulillah pada malam ini kami mendapatkan nomor 1,” katanya.
Menurut Deny, nomor 1 ini merupakan sinyal yang baik baginya, karena nomor satu itu bermakna bersatu. Dengan bersatu, maka pihaknya akan memenangkan kontestasi Pilkada serentak 2024.
“Mari satukan langkah, satukan niat, satukan tekad, dalam perubahan mewujudkan Kabupaten Kediri yang kita cintai ini menjadi Kabupaten Kediri yang maju, yang kuat, dan bahkan menjadi Kabupaten Kediri yang hebat. Tadi, Ibu wakil juga mengambil undian, beliau mendapatkan nomor 7. Kita berdoa, semoga dengan nomor tujuh atau pitu, kita mendapat pitulungan dari Allah SWT,” ucapnya.
Sedangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 2, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH – Hj. Mariya Ulfa, ST dalam sambutannya mengatakan, berapapun nomor yang didapatkan tidak masalah. Pihaknya juga bersyukur mendapatkan nomor urut dua, karena artinya dua periode.
“Jika kita lihat di dalam Pancasila, sila kedua adalah Kemanuasiaan yang adil dan beradab. Maka itu mencerminkan seorang pemimpin harus adil dan punya adab,” ungkapnya.
Dhito mengungkapkan, menjalani tiga setengah tahun ini bukan perkara mudah, dihadapkan dengan Covid, dan berbagai macam hal. Pihaknya mengaku sadar, bahwa dalam proses memimpin, tidak akan memberikan janji kepada masyarakat, tapi akan memberikan bukti.
“Kalau bilang saya akan, saya akan, itu mudah. Yang sulit itu, saya sudah dan akan saya pertahankan. Kami yakin, bahwa Kediri adalah rumah kita semua, bukan hanya rumah kami berdua, bukan hanya rumah Pak Deny dan Mudawamah, tapi rumah kami semua. Maka kami berharap, saya rasa, saya dan Mbak Dewi punya prinsip dan komitmen untuk menjaga politik ini, pilkada ini dengan riang gembira, dan suka cita,” ungkapnya.
Calon bupati petahana ini juga menjelaskan, program-program yang disusunnya merupakan program yang menyentuh langsung, bagaimana nasib petani, pedagang UMKM, guru Madin, tenaga kesehatan, bagaimana menumbuhkan roda perekonomian dan sebagainya.
“Maka kami tidak membuat yang fantastis, kami membuat sesuatu yang bisa direalisasikan. Saya Hanindhito Himawan Pramana dan Mbak Hj. Dewi Mariya Ulfa, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kediri, dengan adanya Pilkada ini kita jangan sampai terpularisasi, jangan sampai terkotak-kotak, bahwa ada Si A, Si B, Si C. Perbedaan pilihan itu biasa. Saya yakin, hari ini mungkin politik itu dinamis, antara saya dengan Pak Deny, atau mungkin saya dengan para ketua-ketua partai, tapi saya yakin hubungan saya dengan beliau-beliau akan harmonis setelah nanti 27 November,” jelasnya.
Penulis : Churriyatus Salaamah
Editor : Zainul Arifin