SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo dalam rangka Peresmian Pasar Johar Semarang, diwarnai protes dan tangis para pedagang. Rabu (05/01/2022) pukul 16.00 WIB
Luapan emosi Pedagang disampaikan ketika mereka bertemu langsung dengan orang no 1 (satu) di Indonesia
Bu Hj Narti salah satu pedagang yang menangis sampai bersimpuh di kaki Presiden Jokowi.” saya pedagang grosir, dulu dasaran sebelum kebakaran luasnya 16 m2, sementara sekarang gantinya hanya kurang lebih 3 m2, jadi tidak bisa untuk menaruh ataupun menyimpan barang dagangan,selain itu dia juga mengeluhkan dapat kios dilantai 3 padahal dia dan suaminya sudah tua, ungkapnya.
Sementara itu Fera pedagang pasar juga mendapat kesempatan lngsung untuk bisa menyampaikan keluhannya kepada RI 1 (satu), beliau menyampaikan banyak para pedagang yang belum mendapatkan lapak dan terlempar keluar, tampak juga protes dan teriakan para pedagang lain yang menuntut keadilan Kepada Pak Jokowi, mereka menginginkan supaya lapaknya bisa dikembalikan sesuai zonasi semula.tuturnya
Tempat terpisah Andriani salah satu pedagang yang sudah berusia 70 tahun ketika dikonfirmasi awak media juga menyampaikan keberatannya ketika pengundian dapat kios di kanjengan lantai 4, beliau keberatan karena dirinya mengidap sakit asma dan sudah berusia lanjut. Saya menempati kios di Johar lama sejak tahun 1975 di Yaik Permai lantai dasar, saat ini setelah jadi pasca kebakaran kok malah di taruh lantai 4. ungkapnya
Lanjut Andriani, supaya bisa dikembalikan di lantai dasar supaya tetap bisa berjualan lagi seperti dulu dikarenakan umur juga sudah tua supaya dapat pengasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.harapnya
Didik Agus Riyanto SH selaku Ketua LBH & LSM BUSER INDONESIA, ketika diwawancarai awak media RadarBangsa.co.id, harapannya kepada Pemerintah Kota Semarang dan Dinas Pasar supaya hak Para Pedagang kembali dan dikembalikan sesuai zonasi semula. terangnya
Cagar Budaya yang menempati justru pedagang dari luar cagar budaya antara lain pedagang dari Yaik dan Kanjengan juga pedagang baru, Pedagang asli korban kebakaran hampir separuh belum mendapat tempat dan terlempar keluar, ada yang dapat kios di SCJ dan ada juga yang sampai saat ini blm dapat sama sekali. ungkapnya
Sementara itu Penataan dari Dinas Pasar melalui aplikasi E Pandawa diduga ada Manipulasi data dan sudah dilaporkan ke Krimsus Polda Jateng, dan saat ini masih dalam proses Penyidikan.
Didik berharap masalah ini cepat terselesaikan, sehingga ada solusi dari Pemkot Semarang dan Dinas Pasar untuk keluhan para pedagang.harapnya
Oki,Agus