KOTA PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Budi Krisyanto, Ketua FKUB Kota Probolinggo DR. H. Ali Mukhtar menerima kunjungan kerja Forum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) Provinsi Jawa Timur, Selasa (27/10) siang di Ruang Puri Manggala Bhakti Kantor Wali Kota, Jalan Panglima Sudirman Nomor 19.
Wakil Ketua FKUB Provinsi Jatim Syafrudin membawa 9 orang pengurusnya, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya ke Kota Probolinggo adalah menjalin silaturahmi. “Kami (FKUB Provinsi Jawa Timur) sudah mengadakan kunjungan ke 19 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada. Setelah selesai ternyata, dari 19 kabupaten/kota yang tidak melaksanakan (Pilkada) banyak yang usul, agar dikunjungi,” tutur Syafrudin yang juga ketua rombongan.
“Akhirnya ini kali pertama kami melakukan kunjungan ke Kota Probolinggo yang tidak melaksanakan pilkada, kami datangi untuk silaturahmi dan juga maksud lain terkait kerukunan umat beragama,” ujar pria 46 tahun itu.
Masih menurut Tokoh NU Jawa Timur itu, isu agama adalah isu yang paling mudah disulut dan sampai dengan saat ini sangat laku untuk dijual (pemberitaan). Oleh karena itu, FKUB diharapkan harus selalu siap. “Terkait isu-isu agama di daerah di Jawa Timur, saya dengar Kota Probolinggo aman, tertib dan kondusif di kepemimpinan Habib Hadi, mudah-mudahan ini terus berjalan,” harap Syafrudin.
Lebih jauh Syafrudin menginginkan tali silaturahmi di seluruh kabupaten/kota Provinsi Jatim terus terjalin. “FKUB Jawa Timur telah membuat majalah forum. Nah, majalah forum ini supaya kegiatan-kegiatan di Kabupaten/kota perlu dilaporkan di Jawa Timur. Dan kalau memang perlu dimuat, kami muat di majalah forum sehingga tersambunglah tali silaturahim. Jika terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, maka penangannnya lebih cepat,” ungkapnya.
Sementara itu Wali Kota Habib Hadi mengharapkan kunjungan ini mudah-mudahan akan mendapatkan masukan yang sangat bermanfaat terkait kerukunan umat beragama di Jawa Timur khususnya di Kota Probolinggo. Seperti yang terlihat pada peringatan hari jadi kota beberapa waktu lalu, Kota Probolinggo bersatu padu membaur dalam keberagaman etnis. Sebut saja Etnis Arab, Tionghoa, Jawa melaksanakan upacara dengan pakaian khas masing-masing.
“Tidak ada lagi perbedaan, perpecahan, namun persatuan adalah kunci keberhasilan. Sangat luar biasa, itu yang sudah kami tampilkan di kepemimpinan saya dua tahun ini dan itu menunjukkan Kota Probolinggo tidak membedakan satu dengan lainnya,” ucapnya.
Karena menurut orang nomor satu di Kota Probolinggo itu, bupati/wali kota mempunyai tugas dan kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat, termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati dan saling percaya di antara umat beragama.
“Karena beragama adalah Hak Asasi Manusia yang tidak dapat dikurangi. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban melindungi setiap penduduk melaksanakan agama, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, tidak menyalahgunakan/menodai agama serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum,” jelasnya.
Habib Hadi juga menjelaskan di Kota Probolinggo Rumah Ibadah Tangguh di Kota Probolinggo dalam upaya pengendalian dan penyebaran COVID 19 telah menerapkan toleransinya dalam peribadatan. “Kami bersama forkopimda langsung meninjau ke lokasi, melihat pelaksanaan tata cara. Semuanya sangat berjalan dengan baik dan saling mendukung,” terangnya.
Selanjutnya dalam pertemuan itu dilakukan audiensi antara FKUB Provinsi Jawa Timur dan FKUB Kota Probolinggo.
(**)