KWK Pertanyakan BBM PLN Pulau Kangean ‘Disaving atau Dijual’, Ini Jawaban Manager

Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kepulauan Kangean

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau PT PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, UP3 Pamekasan ULP Kepulauan Kangean meliputi Pulau Kangean, Sapeken, Ra’as dan Sapudi, berdasarkan surat nomer ; /KLH.03.01/040911/2020, perihal kondisi kelistrikan ULP Kepulauan Kangean, memberlakukan perubahan pola operasi mesin atau jam nyala listrik.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dan atas adanya pemadaman listrik PLN di Kepulauan Kangean yang kerap terjadi, yang dilakukan secara sepihak atau tidak dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat, maka Komunitas Warga Kepulauan (KWK) Kangean mempertanyakan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang tentunya dengan adanya perubahan operasi mesin (jam nyala listrik) yang dilakukan saat ini ataupun yang terjadi sebelum – sebelumnya, maka pemakaian BBM juga berkurang atau menjadi lebih hemat, sehingga secara otomatis akan ada sisa BBM yang tidak terpakai disetiap harinya.

Bacaan Lainnya

Menjadi hal aneh dan patut dipertanyakan, apabila masih ada kekurangan BBM yang berakibat pada pengaturan pola operasi dan pengaturan nyala listrik, apakah sisa – sisa BBM tersebut disimpan (saving) sebagai persediaan, atau justru dijual oleh oknom internal PLN itu sendiri. Minggu, (28/06/2020)

Safiudin, SH., MH., Ketua Komunitas Warga Kepulauan (KWK) Kangean kepada media ini mengungkapkan, logikanya jika ada pemadaman, misalkan selama 2 hari dalam sepekan (Sabtu dan Minggu), maka BBM yang terpakai menjadi lebih hemat. Dengan adanya pemadaman listrik yang kerap terjadi, tentu ada jumlah BBM yang tidak terpakai atau tersisa, dan sisa – sisa itu harus dihitung dan disaving untuk dijadikan persiapan jika terjadi musim cuaca ekstrim yang menyebabkan pasokan BBM terkendala. Dengan demikian seharusnya tidak ada pemadaman lagi, sebab BBM yang disaving dapat dipakai.

“Hal aneh jika masih terjadi pemadaman lagi!, kemaren saat kami tanyakan; ada berapa liter BBM yang dihemat PLN dalam 1×24 jam, dan jika terjadi pengurangan jam operasi mesin atau jam nyala listrik, apakah disaving atau dijual oleh oknom,…tapi normatif saja penjelasan pihak PLN, tentu hal ini tidak sesuai harapan masyarakat. Maka dari itu, perlu dibentuk tim advokasi atau tim pengawas independen,” tegasnya.

Daan Agung Lazuardi, Manager PLN ULP Kepulauan Kangean menerangkan melalui surat nomor : /KLH.03.01/040911/2020, perihal kondisi kelistrikan ULP Kepulauan Kangean, bahwa kondisi terkini kelistrikan ULP Kepulauan Kangean khususnya di Pulau Kangean; Beban puncak 3.500 KW, Konsumsi BBM per hari 14.500 Liter, dan Penerimaan per pengiriman BBM 40.000 liter. Dan di Pulau Sapudi; Beban puncak 1.755 KW, Konsumsi BB per hari 7.500 liter, dan Penerimaan per pengiriman BBM 30.000 liter. Sedangkan di Pulau Raas; beban puncak malam 760 KW, Konsumsi BB dengan pola operasi 12 jam 2.300 liter per hari. Stok BBM per tanggal 27 juni 2020, sebanyak 6.888 liter.

“Kami menyampaikan kondisi saat ini bahwa untuk pengiriman BBM terdapat kendala tekhnis sehingga belum bisa memenuhi stadart stok BBM ideal. Berdasarkan hal tersebut kami sampaikan adanya kendala penyaluran energi listrik di wilayah ULP Kepulauan Kangean dan agar pada malam hari tetap bisa menyala, maka akan ada perubahan pola operasi mesin. Sejalan dengan hal tersebut kami mohon bantuan himbauan kepada masyarakat agar dapat menghemat pemakaian listrik demi kenyamanan bersama,” jelasnya.

Lain dari hal tersebut diatas, Daan Agung Lazuardi, kepada media ini menyampaikan bahwa terkait pengiriman BBM per bulan Juli 2020 adalah rekanan baru, dengan mode yang baru juga, sehingga perlu dilakukan antisipasi mengenai risiko permasalahan teknis ke depan. Karena ini adalah masa peralihan, dari yang lama (berpengalaman) dan yang baru menggunakan kapal tanker, untuk memenuhi tuntutan stok aman BBM sesuai kebutuhan konsumsi mesin pembangkit, maka kami perlu lakukan antisipasi agar stok BBM tetap aman sampai BBM tanker datang.

“Kangean, kami estimasi nyala sampai tanggal 03 Juli 2020, sedangakan Sapudi dan Raas, mulai tanggal 27 juni 2020 sampai stok BBM kembali ideal (estimasi sampai 29 juni 2020). Sedangkan Sapeken, Insya’Allah bisa tahan dengan stok yang ada saat ini. Harapan kami segera nomal kembali, lebih cepat lebih baik,” ujar Daan panggilan akrab Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kepulauan Kangean.

Lebih lanjut ungkap Daan, untuk masalah siapa PT-nya pemasok BBM, tentu PLN sudah mempunyai peraturan dan mekanismenya, dalam hal ini adalah wewenang PLN UP3 Pamekasan dan UID Jawa Timur.

“Untuk kami sendiri disini sebagai pengawas lapangan, memastikan yang kami terima sudah sesuai work order / jadwal / volume surat PLN ke Pertamina dan juga memastikan pelaksanaannya sesuai SOP yang ada” tegasnya.

Selanjutnya, terkait semua pekerjaan dari PLN, termasuk kerjasama pengiriman BBM ini, kami diawasi oleh satuan pengawas internal dan juga eksternal yaitu dari BPK. Jadi kalau memang kita macam – macam dengan amanah ini, sama saja kami adalah orang yang khianat dan pasti ada konsekuensinya.

“Sebagai informasi kepada yang saya hormati Bapak/Ibu, pemakaian khusus kangean, 40 KL itu tidak sampai untuk pemakaian 3 hari. Artinya rata-rata pemakaian BBM per hari nya adalah 14 – 15 KL atau ton atau 1 bulan itu sekitar 400 – 500 KL, dan hal ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, sebab penambahan pelanggan atau jaringan, lampu jalan legal ataupun ilegal, dan juga bisa karena pencurian. Oleh karena itu, mari kita bersama – sama menjaga dan saling membantu agar listrik bisa terus menyala, dan kami bisa bekerja secara optimal,” jelasnya penuh harap.

Selanjutnya, informasi sebagai pertimbangan, bahwa untuk seluruh wilayah PLN ULP Kepulauan Kangean meliputi; Sapudi, Raas, Kangean, Sapeken, beban biaya untuk membangkitkan energi listrik dengan tenaga diesel itu per bulannya adalah Rp.8,5 – 9 Milyar, sedangkan haasil penjualan kami hanya sekitar Rp. 2 Milyar, karena mayoritas di sini adalah pelanggan subsidi. Oleh karena itu, kami tetap berkomitmen melistriki masyarakat sesuai amanah pemerintah, dimana ada manusia, disana diupayakan semaksimal mungkin listrik harus bisa masuk.

“Kami saat ini sedang on progress melistriki 23 pulau dengan mode pembangkit tenaga surya. Harapan kami, kita semua dapat bersama – sama mengawal keberlangsungan (kontinuitas) penyaluran listrik ini dan sama – sama memiliki empati bahwa kita berjuang untuk memajukan masyarakat kepulauan,” ujarnya.

Menurut Daan Agung Lazuardi, dengan kapasitas mesin yang terbatas, sedangkan kondisi saat pandemi semua terdampak, kami sebagai BUMN, kami memiliki prioritas yang akan dilakukan sesuai Rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

“Mungkin dari Bapak/Ibu masyarakat Kepulauan bisa memasukkan usulan melalui jalur legislatif atau eksekutif terkait masalah kapasitas ini, semisal dibangun PLTU / PLTG di Kepulauan, hal itu sangat membantu untuk pembangunan listrik di Kepulauan. Dan PLN nantinya akan siap melaksanakan dari Pemerintah apabila ada perintah itu,” pungkasnya.

(ONG)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *