LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Memiliki jumlah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) terbanyak di Indonesia yakni sejumlah 3.330, Pemerintah Kabupaten Lamongan menaruh perhatian besar untuk PAUD mulai dari memenuhi sarana dan prasara untuk pembelajaran hingga menunjang kesejahteraan tenaga pengajar.
Tenaga pengajar atau guru menjadi tokoh utama dalam menciptakan efektivitas PAUD karena kualitas mengajar mereka akan berdampak pada karakter anak di masa depan. Melihat hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan menggelar workshop guru PAUD PKK se Kabupaten Lamongan 2023 yang juga digelar untuk memperingati hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke 51, Selasa (21/2) di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt.7.
Hadir membuka secara langsung kegiatan yang diikuti oleh 535 guru PAUD se Kabupaten Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak guru PAUD untuk refresh pengetahuan mengajar karena peran pengajar akan tetap sama meskipun pada lingkungan dan era yang berbeda setiap masanya.
“Tugas kita sebagai orang tua dan sebagai guru itu selamanya sama yakni mendampingi belajar anak untuk membentuk karakter yang baik, yang berbeda hanyalah masa dan era. Teruslah merefresh pengetahuan apalagi diera kemajuan teknologi yang sangat cepat ini,” tutur orang nomor satu di Kota Soto saat menyampaikan sambutan kegiatan yang mengusung tema “Komunikasi Asyik Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini yang Terintegrasi dengan Kurikulum Merdeka”.
Dinobatkan sebagai daerah yang memiliki lembaga PAUD terbanyak di Indonesia, TP PKK Kabupaten Lamongan Anis Kartika menegaskan akan terus seimbangkan kuantitas dengan kualitas yang ada. Dengan cara melakukan pembinaan secara rutin dilengkapi sertifikat.
“Digelarnya workshop ini berguna untuk memperkaya kreativitas, inovasi, serta daya siang yang mumpuni dalam pembelajaran PAUD. Pelatihan dan pendampingan pembelajaran akan rutin bersertifikat akan rutin kami gelar. Setelah ini akan kita lanjutkan pendamping dengan pertemuan online agar lebih fleksibel dan dapat dijangkau siapa saja dan dimana saja,” tegas Anis saat menyampaikan laporan.
Satu tahun menerapkan kurikulum merdeka belajar di jenjang pendidikan PAUD masih terus dilakukan pendampingan agar dapat maksimal dan sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia. Pada workshop kali ini menghadirkan secara langsung praktisi PAUD dari Kota Pelajar Yogyakarta yang akrab disapa Kak Aji dan Kak Darma untuk membantu memudahkan para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka saat mengajar.
Meskipun masih dalam tahap penyesuaian penerapan kurikulum, guru PAUD dari Kembangbahu Naning menyatakan bahwa kurikulum merdeka lebih efektif karena fleksibel terhadap waktu dan kondisi anak.
“Kurikulum sebelumnya ada target waktu untuk menyelesaikan satu tema, kalau kurikulum mereka belajar lebih fleksibel dalam hal waktu dan kondisi anak yang penting ialah mampu menghabiskan 4 pokok tema besar yang diberikan,” terangnya saat mengikuti workshop.