LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamongan menerima pujian atas keberhasilannya dalam mempercepat penurunan angka stunting dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Penghargaan ini diberikan dalam bentuk insentif fiskal sebesar Rp 6 miliar, yang diserahkan langsung kepada Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf, pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2024, yang berlangsung pada Rabu (4/9) di Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Insentif fiskal ini tidak hanya sebagai bentuk penghargaan tetapi juga bertujuan untuk mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Lamongan, yang merupakan bagian penting dari program prioritas pembangunan nasional.
Abdul Rouf mengungkapkan bahwa Kabupaten Lamongan berhasil mencapai angka stunting sebesar 9,4 persen, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2022, di mana stunting sempat mencapai 27,05 persen.
Lebih lanjut, dalam Rakornas yang bertema “Pemantapan Upaya Penumpasan dan Keberlanjutan Pencegahan serta Penanganan Stunting,” Abdul Rouf menjelaskan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Lamongan dilakukan melalui pendekatan penthahelix dan secara bertahap. Fokusnya tidak hanya pada penanganan langsung penderita stunting, tetapi juga pada edukasi kepada orang tua dan remaja.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, Kabupaten Lamongan berhasil menghadirkan berbagai program inovatif untuk pencegahan dan penurunan stunting. Beberapa program tersebut antara lain “1-10-100,” yang bekerja sama dengan PKK, di mana satu paket bantuan makanan bergizi diberikan kepada 10 anak selama 100 hari, dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan CSR.
Inovasi lainnya termasuk program Monalisa Berdansa (Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tilik Insert Bumil (Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), Ransel Si Dora (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil dengan Siaga Donor Darah), Resa Bersama Dashat (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), Forikan (Forum Gemar Makan Ikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untuk Ibu Menyusui, Skrining (Pendataan Keluarga Berisiko Stunting), dan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya koordinasi yang efektif, mulai dari pemerintah pusat hingga desa, untuk memastikan intervensi yang tepat sasaran dalam penanganan stunting.