Launching Buku, Hendi Bagikan Pengalaman Tata Kelola Kota Semarang

Hendi
(Tengah) Hendrar Prihadi (Hendi) Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) RI (IST)

SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Hendrar Prihadi (Hendi) Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) RI, launching sebuah buku yang membagikan pengalamannya saat beliau menjabat walikota dan mengelola Kota Semarang sebagai smart city atau kota cerdas.

Dilansir dari detikcom, Hendi menyampaikan materi dalam buku yang berjudul ‘Model Tata Kelola Kota Cerdas Semarang’itu diambil dari disertasinya saat menempuh S3 di Universitas Diponegoro (Undip). Berkat saran temannya, Bayu Krisna, disertasi itu dibuat menjadi buku.

Bacaan Lainnya

“Dulu setelah lulus, disertasi hanya tersimpan di lemari, mau dikasih orang ya buat apa. Mas Bayu mendorong saya untuk membukukannya agar bisa lebih bermanfaat,” katanya saat acara peluncuran bukunya di PO Hotel Semarang, Senin (13/5/2024).

Hendi menjelaskan, buku itu berisi pengalaman mengelola sebuah kota yang mana pemerintahannya bisa memahami keinginan masyarakat. Contohnya, pemerintah kota yang cepat tanggap merespons keluhan warga dengan memanfaatkan teknologi.

“Misalnya jalan rusak ya segera diperbaiki, mengurus KTP biar cepat sampai, kita pakai kemajuan teknologi ini sebagai sebuah alat untuk membantu menciptakan kota cerdas,” ujar Hendi.

Berdasarkan pengalaman Hendi yang pernah menjabat Wali Kota Semarang, konsep bergerak bersama bisa dilakukan untuk mengembangkan Kota Pintar termasuk di daerah yang APBD-nya kecil.

“Saya nggak mencoba menawarkan (buku), tapi barangkali ada sebuah wilayah yang punya kegalauan karena sumber dayanya terbatas, anggaran terbatas. Kota cerdas tidak memerlukan angggaran besar,” ucap Hendi.

“Kita bergerak bersama ada CSR, APBD, keterlibatan masyarakat, dan jadinya Kota Cerdas ala Kota Semarang,” imbuhnya.

Hendi bersedia meluangkan waktu jika ada yang mengajak diskusi soal tema itu. Hendi juga menjelaskan, sebenarnya niat awalnya tidak memperdagangkan buku tersebut, tapi sudah ada toko buku yang memajangnya.

“Siap kalau diajak diskusi untuk kemajuan wilayah. Buku juga ada di e-book, dan juga salah satu toko buku, tapi memang saya tidak bercita-cita memperjualbelikan,” pungkas dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *