Launching Cegah Stunting, Pendekatan Budaya di Lembaga Adat Galesong Takalar

- Redaksi

Rabu, 27 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Kabupaten Takalar bersama Kepala Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik melaunching Dapur Sehat (Dashat) dan Pencanangan Kampung KB Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting, bertempat di Rumah Adat Balla Lompoa Galesong, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Selasa 26/7/2022 (IST)

Pemerintah Kabupaten Takalar bersama Kepala Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik melaunching Dapur Sehat (Dashat) dan Pencanangan Kampung KB Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting, bertempat di Rumah Adat Balla Lompoa Galesong, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Selasa 26/7/2022 (IST)

TAKALAR, RadarBangsa.co.id – Dengan pendekatan kultur budaya dan kultur sosial, melibatkan lembaga atau kelompok adat, menambah jumlah keterlibatan stakeholder. Dengan demikian keterlibatan berbagai stakeholder dapat mendukung kelanjutan program pemerintah.

Melalui keterlibatan lembaga adat dapat mengingatkan masyarakat, bahwa pemberian ASI kepada bayi merupakan warisan agama, warisan budaya yang perlu dijaga. Bahkan ditingkatkan ditengah serbuan susu buatan.

Pemerintah Kabupaten Takalar bersama Kepala Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik melaunching Dapur Sehat (Dashat) dan Pencanangan Kampung KB Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting, bertempat di Rumah Adat Balla Lompoa Galesong, Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Selasa 26/7/2022.

Kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya Aksi Pencegahan dan Penanganan Stunting yang dilakukan melalui pendekatan sosial budaya atau sosiokultural yang menyertakan kebudayaan ke dalam penalaran, interaksi sosial dan pemahaman diri masyarakat terkait stunting.

Baca Juga  Lamongan Terima Rp 6 Miliar atas Sukses Penurunan Stunting

Demikian halnya berbagai jenis makanan bergizi yang sudah ada di sekeliling kita dan juga diperlukan tetap dipertahankan, seperti ubi jalar, kelor untuk dapat dikonsumsi dengan pengolahan yang berbeda sesuai kebutuhan.

“Berbagai pendekatan telah dilakukan termasuk pendekatan struktural hingga ke desa, lintas sektoral juga sudah kita lakukan dan kali ini kita lakukan pendekatan sosio-kultural atau pendekatan budaya”, tutur Bupati Takalar.

“Apa yang ada disekitar kita bisa menjadi bahan perbaikan gizi untuk mencegah stunting. Dengan berkreasi kita dapat membuat anak-anak kita mau mengkomsumsi sayur dan ikan dan juga pendekatan yang berbasis ilmu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan daya saing anak-anak kita”, tandas H. Syamsari.

Baca Juga  Pentingnya Selektivitas dalam Pembentukan Kabinet, Tinjauan Jerry Massie

Sementara itu, Deputi Litbang BKKBN Prof. Drh. Muh Rizal Martua Damanik mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya Pemerintah Takalar keluar dari permasalahan stunting, “Kita sepakat dengan Bupati dan Ketua PKK untuk memberikan nama kampung kita sebagai Kampung Siaga Stunting, oleh karena Ibu hamil harus diperhatikan, rutin menimbang berat badan, dan memberikan edukasi ibu menyusui  agar mau menyusui anaknya”, jelas Prof. Muh. Rizal Deputi Litbang BKKBN.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, bahwa dengan MoU antara Kemenag dan Pemkab Takalar serta para catin akan diberi edukasi 3 bulan sebelum menikah. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya pencegahan dini stunting.

Baca Juga  Pemkab Takalar Beserta Tim Gabungan Diterjunkan Berikan Bantuan di Pulau Tanakeke

Prof. Rizal menambahkan, bahwa semua pihak dapat berperan dalam Pencegahan Stunting di Indonesia, sebanyak 24,4 persen. Kabupaten Takalar yang angka stunting masih tinggi, diupayakan bagaiamana cara mengatasi stunting ini ?. “Caranya adalah mencegah bayi stunting yang baru dan yang ada sekarang kita perbaiki”, pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, juga penganugerahan gelar kebangsawanan kepada Kepala Deputi BKKBN Prof. Dr. Drh Muh. Rizal Martua Damanik yang bergelar

Daeng Malabbang dan ditandai dengan pemasangan Songkok Guru oleh Pemangku Adat Karaeng Galesong dan Istri Deputi  Litbang Dra. Hj. Fitrianti Syahriani A.PT yang diberi gelar Daeng Singara.

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:10 WIB

Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB