PASURUAN,RadarBangsa.co.id – Dalam rangka menyambut lebaran atau hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah/2020, Kapolres Pasuruan Kota bersama Tiga Pilar melaksanakan giat Video Conference (Vidcon) di ruang Rupatama Polres Pasuruan Kota pada Selasa (19/5) sekira pukul 12.00 wib siang.
Yang mana di dalam Vidcon itu sendiri membahas terkait pengamanan dan penegakan Protokol Kesehatan (Protkes) khususnya di wilayah Kota Pasuruan. Baik pembahasan mengenai pelaksanaan sholat Idul Fitri, aktivitas mudik maupun mengenai tradisi halal bihalal ditengah lingkungan masyarakat.
Berikut sejumlah jajaran Tiga (3) Pilar Kota Paduruan yang hadir dalam giat Vidcon di Rupatama tersebut di antaranya yaitu, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Dony Alexander, Dandim 0819 Pasuruan Letkol Arh H. Burhan Fajari Arfian dan Plt Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo.
Termasuk dari jajaran PJU lain seperti Wakapolres Pasuruan Kota Kompol Mario Prahatinto, Seluruh Kabag, Kasat, Kapolsek jajaran Polres Pasuruan Kota.
Berdasarkan dalam giat Vidcon yang di buka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, ada 4 pejabat tinggi tingkat Jawa Timur (Jatim) mulai dari Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kajati Provinsi Jatim dan Kementerian Agama Jatim memberikan arahan kepada setiap Kepala Daerah untuk menerapkan sejumlah kebijakan dalam hal pencegahan.
Berikut sejumlah arahan poin penting dari Kapolda Jawa Timur kepada setiap jajaran di Daerah dan juga masyarakat yakni diantaranya;
– Kegiatan keagamaan sampai dengan saat ini masuk dalam jenis kegiatan yang dibatasi.
– Saya lebih cenderung menggunakan bahasa meminta dengan sangat, agar pelaksanaan Sholat Idul Fitri di daerah Zona merah agar tidak dilaksanakan.
– Saya sarankan untuk jajaran Polres dan Kodim, agar segera melaksanakan pendataan di Masjid-Masjid mana saja yang akan tetap melaksanakan kegiatan ibadah sholat Idul Fitri.
– Tentang mudik sampai saat ini masih tetap dilarang
– Lakukan persiapan pos-pos check point untuk menghadapi warga yang tetap memaksa melaksanakan mudik.
– Laksanakan himbauan-himbauan kepada masyarakat bahwa lebaran tahun ini tidak seperti tahun biasa, untuk kegiatan halal bihalal dapat dilakukan dengan cara virtual saja”. Tegasnya.
Hal senada, Pangdam V Brawijaya juga menambahkan beberapa hal penting yakni ;
– Jika ada Masjid atau lokasi yang akan tetap melaksanakan sholat Idul Fitri, aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polisi wajib melaksanakan pengamanan.
– Pengamanan ini adalah memastikan bahwa pelaksanaan Ibadah yang dilaksanakan sudah sesuai dengan protokol kesehatan.
– Untuk mudik saya tujukan kepada Dandim dan Kapolres, mari kita tingkatkan kembali tiga (3) pilar yaitu seperti Kades/Lurah, Babhinsa dan Bhabinkamtibmas ini merupakan benteng terakhir pencegahan covid 19.
– Tiga (3) pilar tersebut sangat menguasai warganya masing-masing dan paham betul bagaimana karaktetistik warga binaannya”. Tegasnya.
Termasuk sebuah arahan yang dilontarkan dari Kajati Provinsi Jatim yakni ;
– Untuk di wilayah Jatim penyebaran covid 19 masih sangat tinggi.
– Terkait protokol kesehatan yang telah diterapkan, saya mengingatkan kembali agar tetap dilaksanakan.
– Orang Tanpa Gejala (OTG) adalah suatu hal yang perlu diwaspadai, karena tanpa gejala apapun ternyata seseorang dapat dinyatakan positif covid 19
– Dalam bulan suci ini mari kita tingkatkan keprihatinan kepada sekitar kita.
– Dimohonkan dengan sangat, agar kajari yang ada masjidnya agar ditutup saja dan diberikan tulisan pemberitahuan bahwa tidak ada pelaksanaan shotat Idul Fitri”. Himbaunya.
Begitu juga arahan di sampaikan oleh Kementerian Agama Jatim, yakni ;
– Covid 19 ini telah menjadi bencana global.
– Sholat Idul Fitri untuk tahun ini dilaksanakan di rumah saja.
– Semoga dengan Ikthiar, kita bersama covid 19 dapat segera terselesaikan”. Pungkas Kemenag Jatim, dalam penutup dari sejumlah arahan yang di sampaikan dalam Vidcon tersebut.
Sementara mengenai adanya berbagai arahan yang sudah di sampaikan melalui Vidcon dari sejumlah pejabat tinggi di tingkat Jatim tersebut, dalam hal ini pihak Pemerintah Kota Pasuruan sendiri juga menyampaikan poin penting terkait upaya yang akan dilakukan kedepan.
“Kami memiliki sepuluh (10) pos chek point penanganan Covid 19, dimana di setiap pos petugas kami akan memeriksa setiap pengendara yang masuk ke wilayah Kota Pasuruan. Bagi pengendara yang tidak menggunakan masker, akan langsung kita putar balik”. Ujar Plt Walikota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo saat Vidcon berlangsung.
Terkait permasalahan 17 orang yang positif Covid 19, Teno sendiri mengaku bahwa kondisi itu tidak bisa di hindari mengingat letak wilayah Kota Pasuruan di apit oleh Daerah lain yang notabene berzona merah.
“Terkait tujuh belas (17) orang positif di Kota Pasuruan, kami sudah tidak bisa menghindari karena letak kota Pasuruan yang berada di tengah-tengah antara Surabaya, Sidoarjo dan Malang”. Katanya.
Lebih lanjut Teno juga menanyakan terkait masalah proses belajar-mengajar, dalam hal ini di sebuah Pondok Pesantren apakah para santri yang berasal dari luar Daerah bisa di terima atau sebaliknya.
“Kota Pasuruan adalah Kota Santri dan memiliki banyak Pondok Pesantren yang kami tanyakan adalah apakah setelah hari raya ini Ponpes – ponpes dapat menerima kembali santri2 yang berasal dari luar kota”. Tanya Teno dalam Vidcon.
Sedangkan dari Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Dony Alexander menekankan kepada seluruh jajaran tingkat Polsek agar segera mendata setiap Masjid yang melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah.
“Para Kapolsek dan jajaran segera datakan Masjid atau tempat mana saja yang akan tetap melaksanakan sholat Idul Fitri”. Perintahnya AKBP Dony Alexander, kepada jajaran Polsek dan anggota.
Selanjutnya AKBP Dony Alexander juga meminta jajaran Polsek, agar menyampaikan himbauan dari Gubernur Jatim kepada masyarakat tentang larangan pelaksanaan sholat Idul Fitri utamanya di kawasan yang menjadi zona merah Covid 19.
“Berikan himbaun dan sampaikan arahan Gubernur Jatim, tentang larangan pelaksanaan Sholat Idul Fitri utamanya di kawasan yang menjadi Zona merah covid 19”.
Dan apabila terdapat Masjid atau tempat yang hendak melaksanakan sholat Idul Fitri berjamaah, maka pihak Kepolisian sendiri akan melakukan pengamanan dan meminta pihak Masjid harus memperhatikan physical distancing dan menerapkan Protkes.
“Seumpama masih ada Masjid atau tempat yang akan melaksanakan Sholat Idul Fitri tetap kita laksanakan pengamanan namun tetap harus memeperhatikan Psycal distancing dan protokol kesehatan”. Imbuhnya Kapolres.
Diketahui bahwa selama pelaksanaan giat Vidcon di ruang Rupatama Polres Pasuruan Kota berlangsung sejak pukul 12.00 wib hingga 13.25 wib, semua berjalan aman, lancar dan kondusif. Serta dengan tetap memperhatikan social distancing dan Protkes.
(Adk/Ek)
