Legislator: Kawasan Industri Terpadu Batang Menjadi Daya Tarik Investor Asing

- Redaksi

Kamis, 23 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATANG, RadarBangsa.co.id – Ketua Komisi VI DPR RI Arya Bima menyampaikan kawasan industri terpadu Kabupaten Batang akan menjadi daya tarik bagi investor domestik maupun asing untuk menanamkan investasinya karena lokasinya strategis dan didukung ketersediaan infrastruktur baik laut maupun darat yang interkoneksinya sudah terhubung dengan jalan tol dan jalur kereta api.

“Selain itu, ketersediaan jaringan listrik juga sudah siap. Jadi kita melihat disini (KIT Batang, red.) akan memberikan daya tarik luar biasa untuk investasi,” katanya di Batang, Jawa Tengah, Kamis. (23/07)

Arya Bima menjelaskan dengan didukung ketersedianya jaringan gas maka KIT Batang akan makin kompetitif, bukan hanya dengan kawasan lain namun juga negara lain.

Namun, kata dia, nantinya diharapkan industri kawasan ini bisa terintegrasi terpadu tidak hanya menjual kawasan dan hal itu bisa dilihat di negara lain seperti di Thailand, Vietnam, dan Tiongkok.

“Kawasan industri harus juga terintegrasi dengan kawasan kesehatan, perumahan buruh, dan juga pendidikan anak yang dikelola oleh perusahaan agar nantinya kesejahteraan buruh bisa benar-benar diperhatikan,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai kawasan industri terpadu Batang dalam pengelolaanya tidak ada ego sektoral yang berlebihan karena sahamnya dimiliki oleh sejumlah anak perusahaan BUMN yaitu PT Pembangunan Perumahan 35 persen, PT Perkebunan Nusantara IX sebesar 25 persen, Kawasan Industri Wijayakusuma 30 persen, dan Perusahaan Umum daerah (Perumda) Batang sebesar 10 persen.

“Dilibatkanya pemerintah daerah dalam kepemilikan saham 10 persen di KIT Batang melalui perumda dan ada klaster pendidikan vokasi untuk masyatakat Batang semuanya akan lebih baik,” katanya.

Arya mengingatkan pada pihak yang berkompeten di KIT Batang agar memikirkan biaya hidup buruh agar tidak menimbulkan masalah seperti yang terjadi di kawasan industri Bekasi, Tanggerang, dan Cikampek.

“KIT (kawasan industri terpadu) Batang harus memasukan wilayah perumahan buruh, termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan dan transportasi,”pungkasnya”.

(Nanik)

Berita Terkait

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas
Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK
Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan
BPNT Januari 2025 Cair, Berikut Informasi dan Cara Cek Penerimanya 
Suliono Terima SK, Pimpin DPC GRIB Jaya Kota Batu
Bupati Lamongan : Petani Lamongan Siap Mensukseskan Swasembada Pangan 2025
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:48 WIB

Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru

Kamis, 9 Januari 2025 - 19:20 WIB

Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir

Kamis, 9 Januari 2025 - 18:33 WIB

Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas

Kamis, 9 Januari 2025 - 17:19 WIB

Paslon Ghofur-Firosya Putuskan Mencabut Permohonan PHPU Lamongan 2024 di MK

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:00 WIB

Bupati Dico Targetkan Peresmian GOR Kebondalem Kendal, Sebelum Akhir Masa Jabatan

Berita Terbaru