SPANYOL, RadarBangsa.co.id – Spanyol dan Portugal mengalami pemadaman listrik berskala besar pada Senin (28/4/2025) siang waktu setempat, dalam salah satu insiden kelistrikan paling serius yang pernah terjadi di kawasan Iberia.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Senin malam, pemerintah Spanyol mengonfirmasi bahwa hampir separuh pasokan listrik nasional berhasil dipulihkan dalam beberapa jam setelah insiden terjadi. Pemerintah menargetkan pemulihan penuh pada Selasa (29/4/2025).
Operator energi nasional Portugal, REN, menyebut pemadaman mendadak ini disebabkan oleh fenomena atmosfer langka yang memicu fluktuasi suhu ekstrem. Perubahan mendadak ini mengganggu kestabilan jaringan listrik tegangan tinggi dan menyebabkan sistem kolaps dalam waktu singkat.
Dampak pemadaman terasa luas di seluruh sektor. Jaringan kereta api, layanan metro, lampu lalu lintas, mesin ATM, layanan telepon, hingga koneksi internet di berbagai kota besar lumpuh total.
Ratusan orang terjebak di dalam lift dan kereta bawah tanah. Lalu lintas mengalami kemacetan parah, sementara layanan bandara sempat terhenti. Sejumlah warga bahkan harus berjalan kaki di lorong metro yang gelap hanya berbekal cahaya dari ponsel, atau memilih pulang dengan berjalan kaki akibat terhentinya seluruh sistem transportasi umum.
Krisis listrik di Spanyol dan Portugal ini menambah daftar panjang pemadaman listrik besar yang pernah terjadi di dunia. Salah satunya adalah insiden di India pada Juli 2012 yang memengaruhi lebih dari 700 juta jiwa, menjadikannya blackout terbesar sepanjang sejarah modern.
Indonesia juga pernah mengalami kejadian serupa, salah satunya pada 18 Agustus 2005 saat pemadaman listrik melanda seluruh sistem Jawa-Bali. Kerusakan pada jaringan SUTET 500 KV kala itu menyebabkan separuh wilayah Indonesia kehilangan pasokan listrik selama berjam-jam.
Berikut adalah daftar beberapa pemadaman listrik terburuk sepanjang sejarah:
1. India (2012)– Lebih dari 700 juta penduduk terdampak selama dua hari.
2. India (2001) – 230 juta orang terdampak akibat kegagalan sistem di Uttar Pradesh.
3. Indonesia (2005) – 120 juta pelanggan kehilangan listrik akibat gangguan transmisi Jawa-Bali.
4. AS dan Kanada (2003) – 50 juta orang terdampak oleh kesalahan teknis di Ohio.
5. Italia (2003) – Seluruh negara padam akibat gangguan dari Swiss.
6. Brasil & Paraguay (2009) – 70 juta jiwa terdampak akibat gangguan di PLTA Itaipu.
7. Brasil (1999) – Pemadaman berlangsung hampir 103 hari.
8. Auckland (1998) – Warga mengalami pemadaman selama lima minggu.
9. New York (1977) – 9 juta penduduk terdampak; terjadi penjarahan massal.
Beberapa kejadian serupa juga pernah terjadi di Indonesia, termasuk pada 4 Agustus 2019, saat pemadaman listrik melanda Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Serangkaian kejadian ini mengingatkan dunia akan pentingnya membangun sistem energi yang lebih tangguh, adaptif, dan cerdas. Fenomena alam, gangguan teknis, hingga kelebihan beban jaringan bisa menjadi pemicu bencana energi yang melumpuhkan aktivitas sosial dan ekonomi jutaan orang.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin