LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Longsor di bahu jalan kabupaten, tepatnya di dusun legong, Desa Dawuhan Wetan semakin melebar dan mulai menggerus pondasi warung warga.
Longsor tersebut berada di sisi timur jembatan penghubung antar dua kecamatan, yakni Kecamatan Rowokangkung dan Kecamatan Lumajang.
Menurut Aisyah, yang pondasi warungnya mulai tergerus oleh derasnya aliran air hujan, kepada Radarbangsa.co.id menyampaikan, kalau longsor yang terjadi di bahu jalan kabupaten, yang berada di sisi timur jembatan tersebut, saat ini sudah semakin melebar hingga ke pondasi warungnya.
“Kalau tidak cepat ditangani, warung saya akan ikut amblas mas,” kata Aisyah, Senin (14/11).
Dijelaskan nya, kalau warung yang ditempati untuk mengais rezeki itu, hanya kontrakan. “Saya cuman ngontrak mas, tapi kalau ikut terkikis air hujan dan longsor, saya kan tidak bisa berjualan. Maka dari itu, saya sangat berharap, agar secepatnya dibangun permanen”, paparnya.
Mahfud dan Sofi, yang juga warga sekitar mengamini Aisyah, menurutnya, kalau sampai tahun 2023, dikhawatirkan jembatannya akan ikut ambles.
“Kalau sampai tahun 2023, kami khawatir jembatan nya akan ambles mas,” ungkapnya, dengan mimik wajah was – was.
Salah satu pengguna jalan, Slamet Riyadi, kepada Radarbangsa.co.id juga menyampaikan, kalau terlalu lama, dan tidak diperbaiki secara permanen, maka akan sangat berbahaya bagi para pengguna jalan.
“Ini sangat berbahaya, karena longsornya semakin melebar. Semoga pihak DPUTR Lumajang segera melakukan perbaikan secara permanen,” harap Slamet Riyadi.
Sebelumnya Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Lumajang, Heri Kurniawan, kepada Radarbangsa.co.id menyampaikan, kalau longsor di bahu jalan, tepatnya di sisi timur jembatan yang berada di desa Dawuhan Wetan, yang menghubungkan antar dua Kecamatan tersebut diupayakan diperbaiki secara permanen pada tahun 2023.
Pantauan Radarbangsa.co.id di lokasi, bronjong sak yang di isi tanah dan gragal tak mampu menahan derasnya aliran air hujan, sehingga longsor semakin melebar, dan mulai menggerus Pondasi warung warga.