MALANG KOTA, RadarBangsa.co.id – Pertandingan sepakbola bertajuk Fun Football digelar oleh LSM LiRA DPD Kota Malang dalam rangka ikut memeriahkan HUT Kota Malang yang ke 107 di stadion dalam Gajayana Jumat (2/4).
Gelaran ini juga bagian salah satu program dari lembaga swadaya masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LIRA). Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk membina bakat pesepakbola dan sebagai bentuk silahturahmi pemuda yang berkegiatan positif.
Di samping itu, juga sebagai wadah bagi pemuda untuk membentuk anak bangsa yang sehat dan jauh dari huruk pikuk pengaruh kejahatan dan kenakalan remaja antara lain bahaya narkoba.
Walikota LSM LiRA DPD Kota Malang Drs. Syarifuddin Nahar mengatakan, kegiatan ini selain ikut menyemarakkan HUT Malang yang ke 107, juga bertujuan untuk untuk memberikan virus positif bagi pemuda.
“Sebagai Walikota Lsm LiRA DPD Kota Malang, saya ikut merasa bertanggung jawab atas kemajuan Malang, termasuk memberi wadah untuk pemuda supaya berkegiatan positif” jelasnya
“Banyak cabang olahraga yang sudah saya bina selain sepak bola, ada tinju, kedepannya akan saya kembangkan di bidang seni budaya dan pendidikan yang mana itu semua bersentuhan langsung dengan pemuda khususnya pemuda Kota Malang” terangnya kepada awak media saat di pinggir lapangan.
Di pertandingan tersebut kesebelasan Lsm LiRA Kota Malang berhasil menundukkan tim FBI Jatim (komunitas pencinta sepatu sepak bola original) dengan skor 4-1. Pertandingan yang berlangsung mulai pukul 15:00 WIB ini berlangsung sangat sportif dan penuh semangat.
“Saya sangat senang ada kegiatan seperti ini karena kita bisa berlatih bersama, kan jarang kita bermain di stadion dalam Gajayan serasa seperti arema saat berlaga di sini ” ungkap Rudi salah satu pemain.
Namun dalam pertandingan tersebut, ada perhatian khusus dari Walikota Lsm LiRA DPD Kota Malang, dimana pemain ada banyak pasir di tengah-tengah rumput di lapangan Gajayana. Dan kondisi stadion Gajayana yang kurang perawatan.
“Ada banyak pasir di tengah lapangan, kasian kalau pemain jatuh pasti kesakitan. Selain itu kondisi stadion Gajayana terlihat kotor dan rusak. Bagaimana dengan perawatannya. Padahal biaya perawatan dari pemerintah Kota Malang terus dianggarkan” urai pria yang biasa dipanggil Arip.
(Win)