Mahasiswa dan Akademisi Kumpul di Banyuwangi Perkuat Geopark

Mahasiswa

BANYUWANGI, RadarBangsa co.id – Pada Simposium Geopark Internasional yang berlangsung di Kampus Poliwangi Banyuwangi pada Senin, 1 Juli 2024, ratusan mahasiswa, akademisi, dan peneliti dari berbagai universitas, baik domestik maupun internasional, berkumpul untuk mendiskusikan program-program yang bertujuan mengembangkan dan memperkuat jejaring geopark di Indonesia dan dunia.

Simposium ini dihadiri oleh 160 peserta, termasuk perwakilan dari Malaysia dan China. Acara ini juga dihadiri oleh jaringan Geopark Indonesia, Australian Geoscience Council, serta UNESCO Geopark Youth Forum.

Bacaan Lainnya

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan tentang transformasi Geopark Ijen dan keterlibatan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam program-program yang mengantarkan Geopark Ijen menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).

“Geopark Ijen di Banyuwangi adalah taman bumi yang tidak hanya memiliki keunikan alam dan budaya, tetapi juga didukung oleh semangat untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan,” ujar Ipuk.

Menurut Ipuk, konsep pengembangan Geopark Ijen menekankan upaya konservasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam melindungi dan memanfaatkan potensi alam untuk pembangunan ekonomi lokal. Contohnya adalah berbagai acara sportourism seperti Ijen Green Run, balap sepeda Internasional Tour De Ijen, dan Geopark Ijen Downhill, yang menggabungkan olahraga dengan potensi alam Banyuwangi.

“Simposium ini menjadi komitmen bersama antara perguruan tinggi, pengelola geopark, swasta, dan pegiat geosite untuk memperkuat jejaring geopark di Indonesia dan dunia, serta mendukung pembangunan berkelanjutan,” tambah Ipuk.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengapresiasi upaya Banyuwangi dalam mengembangkan Geopark Ijen. Ia menekankan bahwa langkah ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wafid menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 10 UGG, terbanyak di Asia Tenggara, dengan kualitas yang baik dari sisi kondisi alam maupun pengelolaannya. Namun, perlu ada peningkatan program inovasi edukasi dan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat serta aktivitas pariwisata, seperti yang dilakukan di Banyuwangi.

Wafid menambahkan bahwa Banyuwangi mengembangkan potensi yang berdampak langsung pada masyarakat, tidak hanya Gunung Ijen. Upaya promosi Banyuwangi menarik minat pariwisata dan riset.

Simposium ini juga menghadirkan narasumber seperti Presiden UNESCO Geopark Youth Forum Emmanuel Deo Silalahi, Koordinator Kelompok Kerja Geosains KNGI Dr. Asep K. Permana, dan Dr. Young dari Australian Geoscience Council.

Acara ini merupakan rangkaian pre-event dari The 5th Geotourism Festival & International Conference 2024 yang puncaknya akan dilaksanakan di Australia pada 18-19 Juli, di mana Bupati Ipuk Fiestiandani diundang sebagai salah satu pembicara.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *