SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (PMM) yang di lakukan oleh kelompok 9 gelombang 4 dengan DPL ( Dosen Pembimbing Lapang) Ririn Harini.,S.Kep. N.M.Kep, memiliki program berbagi masker kain dan Hand Sanitizer secara gratis kepada warga Desa Gulbung, Kabupaten Sampang.
Memilih cara door to door atau dari rumah ke rumah untuk melaksanakan kegiatan pembagian masker dan Hand Sanitizer tersebut serta melakukan edukasi pentingnya menjaga kesehatan disaat pandemi Covid-19.
Warga Desa Gulbung sangat antusias dengan adanya pembagian masker dan Hand Sanitizer gratis di wilayah desa.
“Alhamdulillah, bisa di pakai untuk ke sawah, apalagi musim virus corona saat ini” Ujar salah satu warga Zaroh.
Kegiatan bercocok tanam di desa akan terus berjalan meski di tengah pandemi Covid-19 demi menunjang kehidupan maka kita harus saling menjaga, dan mengingatkan satu sama lain.
“Di kota kami masih banyak masyarakat yang kurang peduli akan kesehatan di tengah pandemi Covid-19, oleh karena itu kami peduli terhadap kesehatan masyarakat dengan pembagian masker dan Hand Sanitizer agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman sesuai protokol kesehatan yang ada” ujar Koordinator Lailiyatul Amalia.
image.png
Tidak hanya membutuhkan Masker dan Hand Sanitizer saja, Di masa new normal seperti ini masyarakat diharap untuk tetap produktif dengan pola hidup yang berbeda dari sebelumnya.
Penggunaan Face Shield merupakan langkah yang paling mudah untuk dilakukan guna mencegah penularan virus Covid-19.
Hal inilah yang membuat kelompok PMM UMM Desa Gulbung berinisiatif membuat Face Shield (pelindung wajah) yang didistribusikan kepada masyarakat khususnya kalangan guru MTS (Madrasah Tsanawiyah) serta MA (Madrasah Aliyah) di Dusun Asemkerrep, Desa Gulbung, Kec. Pangarengan, Kab. Sampang.
Face Shield ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan masker dimana penggunaannya yang lebih mudah, proses pembersihannya yang hanya membutuhkan sabun serta jangka pemakaiannya yang lebih lama daripada masker.
Face Shield yang terbuat dari plastik juga memudahkan penggunanya berkomunikasi dengan lawan bicara karena tidak perlu untuk melepasnya seperti halnya penggunaan masker.
Face Shield dapat dijadikan terobosan baru bagi pemerintah untuk mencegah adanya penularan virus namun dengan tetap menjaga jarak dan sering mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir.
(Red)
