Makna Hari santri bagi Suryadi, Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Golkar

- Redaksi

Rabu, 28 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Suryadi S,pd, Anggota DPRD Kota Malang Fraksi Golkar

Suryadi S,pd, Anggota DPRD Kota Malang Fraksi Golkar

MALANG KOTA, RadarBangsa.co.id – Hari Santri Nasional (HSN) diperingati setiap tanggal 22 Oktober dan tahun ini bertepatan dengan Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015 di Mesjid Istiqlal Jakarta.

Hari Santri Nasional yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh pahlawan nasional KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi kemerdekaan.

Salah satu Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Partai Golkar Suryadi S.Pd yang merupakan Alumni Santri Pondok Pesantren Aqidah Usymuni Terate, Pandian Kabupaten Sumenep, ikut serta merayakan hari santri tersebut dengan menggunakan pakaian ala santri (sarung lengkap dengan kopyahnya) saat di temui oleh media di kantor DPRD Kota Malang

Saya menganggap bahwa jadi santri Itu amanah, Peringatan Hari Santri menjadi momen yang penting khususnya bagi mereka yang pernah merasakan menjadi santri.

Adanya hari santri ini tentu menjadi momen berharga bagi saya. Saya dulu juga pernah mondok dan menjadi santri, kurang lebih 7 tahun saya menimba ilmu di Pondok Pesantren. Disitu ada banyak nilai yang kita pelajari dan bermanfaat jika kita terjun didunia masyarakat dan dunia politik seperti saya saat ini dan jangan lupa jadi santri itu seperti mengemban amanah.

Bagaimana tidak, santri mengemban amanah yang cukup berat karena harus selalu tampil sebagai sosok teladan yang baik, saya di Ponpes Aqidah Usymuni saat itu juga pernah terpilih 2 kali menjadi Santri Teladan

Karena itulah mengenang semenjak jadi santri yang merupakan idealnya selalu tampil sebagai teladan sebagai sosok panutan dan sebagai cermin bagi santri santri yang lainnya termasuk ditengah tengah akar sosial kemasyarakatan

Suryadi juga menjelaskan bahwa hari santri bukan hanya untuk orang-orang yang pernah mondok, tapi hari ini merupakan hari sejarah, dimana jihad di dengungkan oleh KH. Hasyim Asy’ari dengan revolusi jihadnya 22 Oktober 1945 ketika itu indonesia melawan penjajah dsn semua berhak menjadi santri, karena seorang santri bukan hanya di lihat karena dia lulusan pesantren tapi dari akhlak, tutur kata, dan sikap perbuatannya sesuai ahlussunnah wal jamaah itu ditanamkan dan di realisasikan pada dirinya, pada kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat maka itulah santri yang sesungguhnya

Saya merasakan betul bagaimana Santri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga NKRI, santri menjadi tonggak penerus bangsa dan santri harus dapat mengikuti perkembangan zaman atau peradaban yang ada karena tantangan zaman semakin kompleks

Berbagai tantangan santri sudah di depan mata bahkan berbagai ilmu yang didapat ketika menjadi santri di pondok pesantren sudah saat nya dipraktekan apalagi sekarang ini sudah masuk era digital, Era yang serba canggih dan penuh dengan cepat perkembangannya

Dimana kaum santri yang sekarang ini menjadi perhatian semua orang, karena pada era ini, teknologi semakin canggih, apapun serba online. Perkembangan pesat ini, kemungkinan besar dapat menentukan peradaban suatu bangsa, khususnya indonesia yang cukup banyak memiliki anak muda

Dalam meghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih dan sudah saatnya kita sebagai kaum milenial harus aktif di dalamnya

Sebagai santri yang mendapat ilmu yang lengkap dan kompleks antara ilmu agama dan ilmu umum, tidak hanya berdiam diri tapi bagaimana Santri harus cepat beradaptasi dengan perkembangan yang ada

(Win)

Berita Terkait

Hari Tenang Pilgub, Khofifah Ziarah ke Makam Tokoh Besar NU di Jombang
Ziarah ke Makam Bung Karno, Khofifah-Emil Kenang Teladan Sang Proklamator dan Harmoni dengan Ulama NU
Hari Guru Nasional 2024, Khofifah Ajak Guru Berinovasi dan Adaptif di Era Digital
LSM DRBI Yakin Lucky – Syaefudin Menang dan Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Indramayu
Khofifah – Emil Ziarah Khusyuk ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur di Hari Tenang Pilgub Jatim
Ngalap Berkah di Pesantren Nurul Amanah, Khofifah Ajak Warga Tak Golput dan Rayakan Aqiqah Dua Bayi
Puluhan Ribu Warga Gelar Dzikir dan Sholawat, Siap Kawal Kemenangan Khofifah – Emil di Pilgub Jatim 2024
Relawan Jarimata Deklarasi Dukung Khofifah – Emil, Siap Kawal Kemenangan Hingga Akhir
Tag :

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 21:30 WIB

Hari Tenang Pilgub, Khofifah Ziarah ke Makam Tokoh Besar NU di Jombang

Senin, 25 November 2024 - 15:46 WIB

Ziarah ke Makam Bung Karno, Khofifah-Emil Kenang Teladan Sang Proklamator dan Harmoni dengan Ulama NU

Senin, 25 November 2024 - 10:43 WIB

Hari Guru Nasional 2024, Khofifah Ajak Guru Berinovasi dan Adaptif di Era Digital

Minggu, 24 November 2024 - 19:03 WIB

LSM DRBI Yakin Lucky – Syaefudin Menang dan Dilantik Jadi Bupati-Wakil Bupati Indramayu

Minggu, 24 November 2024 - 18:40 WIB

Khofifah – Emil Ziarah Khusyuk ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur di Hari Tenang Pilgub Jatim

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

Pemkab dan DPRD Lamongan Setujui APBD 2025 dengan Pendapatan Rp 3,26 Triliun

Senin, 25 Nov 2024 - 22:12 WIB

Peristiwa

KPU Sidoarjo Rampungkan Pendistribusian Logistik Pilkada 2024

Senin, 25 Nov 2024 - 21:47 WIB