BOJONEGORO, RadarBangsa.co.id – Senator DPD RI periode 2024-2029, Dr. Lia Istifhama, memanfaatkan masa resesnya untuk mengunjungi berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satu kunjungannya, Jumat (15/11/2024) kemarin , dilakukan di Kabupaten Bojonegoro. Anggota Komite III DPD RI ini menyempatkan diri bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Modern Al Fatimah, yang diasuh oleh Kiai Khos, Dr. KH. Tamam Syaifuddin, M.Si., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro.
Ning Lia, sapaan akrab keponakan Khofifah Indar Parawansa, calon Gubernur Jawa Timur, datang dengan tujuan memberikan motivasi kepada para santri. Di hadapan santri-santriwati, Lia menyoroti pentingnya membangun hubungan yang kuat dalam era masyarakat asosional, di mana koneksi tidak selalu didasarkan pada ikatan darah, tetapi bisa dibentuk melalui relasi sosial.
“Kita sekarang memasuki era masyarakat asosional, di mana hubungan keluarga tidak harus berbentuk hubungan darah atau nuclear family, seperti ayah, ibu, dan saudara kandung. Sebaliknya, hubungan sosial dapat membentuk keluarga besar, seperti yang kalian miliki di lingkungan pesantren ini,” ujarnya di hadapan para santri.
Sebagai contoh, Lia menyebutkan bahwa kehidupan di pesantren menciptakan ikatan keluarga baru yang sangat kuat di antara para santri.
“Ini contoh bagus, karena kalian menemukan keluarga kedua di tempat kalian menimba ilmu berbasis agama Islam,” tambahnya.
Namun, Ning Lia juga memperingatkan para santri tentang dampak negatif dari era asosional, terutama yang muncul dari penggunaan media digital.
Negatifnya adalah jika kalian, yang masih generasi Z, menemukan teman baru di media sosial yang lantas menggantikan posisi keluarga kandung. Ini yang tidak boleh terjadi,” tegasnya.
Selain itu, Lia Istifhama, yang meraih gelar doktor dari UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), juga membahas tentang pentingnya memanfaatkan dunia digital secara positif. Ia memperkenalkan konsep konvergensi dan kolaborasi dalam era digital, mendorong para santri untuk menciptakan karya-karya inovatif.
“Fungsikan teknologi digital dengan cara yang positif, gabungkan tiga sektor penting: computing, communications, dan content. Ini akan memudahkan kalian menciptakan karya yang berdampak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ning Lia mengajak para santri untuk memiliki semangat berkompetisi secara sehat. “Kolaborasikan ketiga aspek ini, tentukan tujuan yang ingin dicapai, dan ciptakan inovasi serta keunggulan kompetitif. Kalian yang masih muda harus memiliki semangat untuk terus maju dan berkompetisi di mana pun kalian berada,” tambahnya dengan penuh semangat.
Acara tersebut berlangsung meriah, diwarnai dengan hujan pantun yang disampaikan oleh Ning Lia, membuat suasana semakin ceria. “Rhoma Irama nyanyi lagu gala-gala. Santri Al Fatimah sik ayu-ayune talah,” ungkapnya dengan senyum lebar, disambut tawa riang dan tepuk tangan para santri.
Di sela kunjungannya, Lia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dari Pondok Pesantren Modern Al Fatimah.
“Kunjungan ini adalah bentuk apresiasi saya kepada Ponpes Al Fatimah, yang di bawah asuhan Dr. KH. Tamam Syaifuddin, M.Si., telah memberikan dukungan luar biasa selama ini,” pungkasnya.
Kehadiran Lia Istifhama di Bojonegoro mencerminkan komitmennya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mendukung pendidikan berbasis keagamaan yang kuat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin