SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Massa aksi pada Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional di Surabaya memenuhi Gedung Negara Grahadi pada Rabu (1/5/2024) untuk mendesak pemerintah memperbaiki kesejahteraan rakyat, khususnya para buruh.
Mereka yang terlibat dalam aksi tersebut adalah bagian dari Aliansi Barisan Rakyat Anti Penindasan (Bara Api), yang mencakup organisasi dari kalangan buruh, mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya. Dalam peringatan Hari Buruh 2024, Aliansi Bara Api mengadopsi konsep longmarch dan pagelaran seni. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak perhatian publik terhadap isu buruh.
“Dalam peringatan Hari Buruh kali ini, kami dari Aliansi mengusung konsep longmarch dan pagelaran seni. Ini memberikan kesempatan bagi seniman dan elemen lainnya untuk turut serta serta memperoleh perhatian lebih luas dari masyarakat,” kata M. Rizqi Senja Virawan, mahasiswa FH UNAIR yang juga berperan sebagai Humas Aliansi Bara Api.
Virawan, yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi Solidaritas Mahasiswa Hukum untuk Indonesia (SMHI), menyampaikan bahwa Aliansi memiliki grand issue “Wujudkan Kesejahteraan dan Kedaulatan Rakyat” bersama dengan 26 tuntutan.
“Ya, dari Aliansi kami membawa grand issue ‘Wujudkan Kesejahteraan dan Kedaulatan Rakyat’ dengan 26 tuntutan. Harapannya, Aliansi ini dapat menjadi wadah bagi semua elemen masyarakat untuk mengungkapkan ketidakadilan yang mereka alami,” tambah Senja.
Selain menyoroti isu utama pada Hari Buruh, Aliansi juga memperhatikan isu pendidikan karena bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional. Biaya pendidikan yang masih tinggi hingga hari ini menyebabkan mahasiswa seringkali kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Diharapkan pemerintah mendengarkan dan merespons tuntutan ini dengan segera meluncurkan program-program untuk meningkatkan kesejahteraan bagi semua kalangan.