Meet and Greet! Pelajar dan Mahasiswa China Asal Sumenep Pulang Dengan Biaya Sendiri

- Redaksi

Senin, 10 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akhmad Naufal, Fikri Haikal, dan Maftuhatus Shobah Fitrotil Habiebah, Pelajar dan Mahasiswa China Asal Sumenep Madura Jawa Timur

Akhmad Naufal, Fikri Haikal, dan Maftuhatus Shobah Fitrotil Habiebah, Pelajar dan Mahasiswa China Asal Sumenep Madura Jawa Timur

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Dalam acara “meet and greet” yang difasilitasi oleh Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Sumenep, pada hari Senin tanggal 1 Februari 2020 yang lalu. Yang mana kemudian seorang pelajar dan dua mahasiswa asal Sumenep, Madura Jawa Timur, menceritakan ketika mereka menempuh pendidikan di sekolah dan kampus masing masing. Dalam ceritanya mereka terpaksa pulang ke kampung halamannnya di Sumenep lantaran dipaksa oleh orang keluarganya, dan kini mereka sudah berada di rumah masing-masing dengan biaya dari orang tuanya (biaya sendiri). Senin (10/2/2020).

Akhmad Naufal, pelajar jalur beasiswa dari LKPBT Jawa Timur, mengenyam pendidikan di Guangxi Overseas Chinese School (GOCS). Saat ini Naufal duduk di bangku kelas 2 (setara kelas XI SMA), di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Republik Rakyat Tiongkok, tak jauh dari Wuhan China tempat mewabahnya virus corona.

“Saya sekarang kelas 2 di Guangxi Overseas Chinese School, karena wabah virus Corona, saya dipaksa pulang keluarga. Untuk bisa sampai di Indonesia saya dibiayai orang tua, bukan dari pemerintah,” tuturnya.

Baca Juga  Ledakan Dahsyat Bondet di Sumenep, Satu Rumah Hancur dan Dua Orang Menjadi Korban

Maftuhatus Shobah Fitrotil Habiebah, Mahasiswi yang sedang memempuh pendidikan di Fuzhou University, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian. Mengatakan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk pulang ke Sumenep. Karena sejumlah WNI yang berada di sana, khususnya pelajar selalu melakukan medical chackup untuk memastikan kondisi kesehatannya.

“Selain disana rutin memeriksa kesehatan, juga ada di asrama, jadi cukup aman lah,” ucap Lif panggilan keseharian Maftuhatus Shobah Fitrotil Habiebah.

Selanjutnya Lif menuturkan, karena beberapa bulan kemudian kabar wadah Corona yang melanda Wuhan semakin mencekam, sejumlah pusat perbelanjaan di daerahnya banyak yang tutup. Sehingga untuk kebutuhan sehari hari semakin menipis.

“Keadaan yang semakin mencekam inilah, dengan terpaksa kami pulang ke Indonesia bersama mahasiswa lainnya,” jelasnya.

Baca Juga  Pandemi Bukan Hambatan, Putra Lamongan Raih Medali Emas Internasional

Fikri Haikal, mahasiswa semester 4 jurusan Bahasa dan Budaya Mandarin di Huaqiao University, Kota Xiamen, Provinsi Fujian. Berharap wabah virus Corona ini segera selesai. Sehingga ia bersama pelajar lainnya bisa segera menuntaskan pendidikan.

“Harapan kami, wabah penyakit ini segera teratasi. Sehingga kami bisa segera kembali ke kampus untuk melanjutkan pendidikan,” harapnya.

Zamrud Khan, Direktur Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Sumenep, mengatakan bahwa dirinya tergugah untuk bertemu dan menyambut (meet and greet) mereka (pelajar dan mahasiswa china asal Sumenep), untuk mendengarkan langsung kondisi riil di Wuhan China dan virus Corona Wuhan yang mematikan tersebut.

“Kita gelar dengan acara meet and greet, dan bisa sharing dengan para pelajar dan mahasiswa asal Sumenep yang menempuh pendidikan di China,” jelasnya.

Lebih lanjut Zamrud Khan, menyampaikan bahwa dirinya berniat menjadikan pelajar dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di China tersebut sebagai Duta anti narkoba. Mereka dapat memberikan informasi kepada kita di Indonesia, seperti apa peredaran narkotika disana. Mereka pun kita minta untuk dapat membantu mensosialisasikan bahaya narkoba utamanya untuk sesama pelajar WNI yang ada di luar Negeri.

Baca Juga  Tidak Serius Urus Data Covid-19, Dinkes Sampang Tetap Sajikan Data Asal Asalan

“Maunya kita jadikan mereka sebagai Duta anti narkoba,” ucapnya.

Masih kata Zamrud, karena tidak adanya kepedulian dari pemerintah untuk memikirkan nasib para pelajar dan mahasiswa, dan umumnya terhadap warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumenep yang berada di luar negeri, agar bisa segera pulang dan terhindar dari wabah virus corona Wuhan China tersebut.

“Kami prihatin mendengar cerita mereka, pulang dengan biaya sendiri tanpa difasilitasi Pemerintah Daerah. Insya’Allah jika nanti di negara tempat mereka belajar sudah aman, mereka bisa kita bisa bantu,” pungkasnya.
(ONG)

Berita Terkait

Khofifah – Emil Silaturahmi ke PW NU Jatim, Bahas Pendidikan dan Masa Depan Jatim
Pjs Bupati Sidoarjo Ajak Siswa Teladani Akhlak Nabi Muhammad
Pj Gubernur Adhy : KEK Singhasari Unggul dengan Layanan Digital Terintegrasi
LKBB Banyuwangi 2024, Ajang Disiplin dan Kekompakan Siswa
Workshop AI untuk Pendidik SD di Bangkalan
Viral! Guru SMP 1 Kembangbahu Lamongan Aniaya Siswa di Kelas
Anggota DPR RI Nurhadi bersama BKKBN RI Hadir di Blitar Edukasi Pencegahan Stunting
Kreativitas dan Kewirausahaan, Outing Class Siswa SD Al Muslim ke Sult Cafe
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 2 Oktober 2024 - 05:26 WIB

Khofifah – Emil Silaturahmi ke PW NU Jatim, Bahas Pendidikan dan Masa Depan Jatim

Selasa, 1 Oktober 2024 - 22:35 WIB

Pjs Bupati Sidoarjo Ajak Siswa Teladani Akhlak Nabi Muhammad

Jumat, 27 September 2024 - 18:24 WIB

Pj Gubernur Adhy : KEK Singhasari Unggul dengan Layanan Digital Terintegrasi

Kamis, 26 September 2024 - 07:51 WIB

LKBB Banyuwangi 2024, Ajang Disiplin dan Kekompakan Siswa

Rabu, 25 September 2024 - 09:48 WIB

Workshop AI untuk Pendidik SD di Bangkalan

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB