Mendhak Sanggring, Tradisi Syukur Ikonik Desa Tlemang Lamongan

- Redaksi

Sabtu, 30 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(kiri) Kepala Desa Tlemang, Aris Pramono  saat  di  makam leluhur Ki Buyut Terik (Dok foto Istimewa)

(kiri) Kepala Desa Tlemang, Aris Pramono saat di makam leluhur Ki Buyut Terik (Dok foto Istimewa)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, kembali melaksanakan tradisi ruwatan Mendhak Sanggring, sebuah prosesi adat yang sarat makna. Ritual ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga simbol rasa syukur masyarakat terhadap hasil bumi sekaligus penghormatan kepada leluhur, Ki Buyut Terik, pada Jumat (29/11/2024.

Suasana Desa Tlemang berubah khidmat dan meriah sejak pagi. Alunan musik karawitan berpadu dengan keramaian pasar dadakan menciptakan atmosfer unik yang memikat warga lokal maupun pendatang dari luar daerah. Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri, memikat ratusan pengunjung untuk menyaksikan rangkaian prosesi yang kental akan nilai historis dan spiritual.

Salah satu daya tarik utama dalam Mendhak Sanggring adalah sajian kuliner khas bernama Sanggring, makanan tradisional yang diolah dari ayam Jawa. Sebanyak 156 ekor ayam dipotong dan dimasak menggunakan teknik tradisional, menghasilkan cita rasa yang otentik.

 

 Mendhak Sanggring,  Tradisi Syukur Ikonik Desa Tlemang Lamongan
(tengah) Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menghadiri acara sanggring di desa Tlemang (IST)

Menariknya, proses memasak ayam dan kuah Sanggring hanya dilakukan oleh kaum lelaki. Kepala Desa Tlemang, Aris Pramono, menjelaskan bahwa aturan ini berasal dari kepercayaan adat.

“Makanan ini adalah bagian dari penghormatan pada leluhur, sehingga hanya pria yang diizinkan memasaknya,” jelas Aris.

Aroma khas bumbu tradisional Sanggring menyebar di sekitar lokasi, menarik perhatian para pengunjung untuk mencicipi hidangan yang sarat makna tersebut.

Tidak hanya menghidupkan tradisi, acara Mendhak Sanggring juga memberi dampak positif pada perekonomian warga. Sepanjang jalan menuju lokasi prosesi, pedagang dadakan menjajakan kuliner dan kerajinan khas Lamongan, memberikan peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Dengan letaknya yang strategis di puncak bukit, Desa Tlemang menawarkan potensi wisata alam yang luar biasa. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Lamongan sambil meresapi budaya yang kental di desa ini.

“Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkan Desa Tlemang sebagai desa wisata yang mengintegrasikan agrowisata dan wisata religi,” harap Aris.

Tradisi Mendhak Sanggring telah mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, menegaskan kekayaan tradisi yang dimiliki Desa Tlemang.

Selain prosesi utama, rangkaian acara Mendhak Sanggring juga dimeriahkan oleh pertunjukan wayang tengul dari Paguyuban Seni Waras Cs, Jombang. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan moral dan sejarah, menghubungkan masyarakat dengan akar budaya mereka.

Seiring berjalannya waktu, tradisi Mendhak Sanggring terus menjadi simbol kebersamaan dan pelestarian budaya. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Desa Tlemang siap melangkah lebih jauh sebagai destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, tradisi, dan kesejahteraan masyarakat.

“Tentunya, harapan kami adalah tradisi ini terus lestari dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” tandas Aris Pramono.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengungkapkan bahwa pengakuan ini menjadi peluang besar untuk mendorong desa ini berkembang menjadi destinasi wisata unggulan.

 

 Mendhak Sanggring,  Tradisi Syukur Ikonik Desa Tlemang Lamongan
(tengah) Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Siti Rubika, SE., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan saat menghadiri acara sanggring di desa Tlemang

“Budaya ini menegaskan kekayaan tradisi Desa Tlemang. Kami berharap dengan pelestarian budaya ini, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ungkap Yuhronur.

Mendhak Sanggring tidak hanya sekadar ritual adat, tetapi juga bukti nyata bahwa budaya lokal memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi dan membangun identitas masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, Desa Tlemang dapat menjadi contoh bagaimana pelestarian tradisi mampu menghadirkan manfaat bagi semua lapisan masyarakat.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Takbenda UNESCO, Khofifah : Alhamdulillah, Kesenian Jatim Mendunia
Kebijakan Baru TN Alas Purwo Banyuwangi : Tarif Nol Rupiah untuk Ibadah di Pura Luhur Giri Salaka
Haul Akbar Sidoarjo 2024, Ribuan Jamaah Berzikir Khusyuk
Khofifah Nikmati Pengalaman Petik Kurma dan Anggur Brazil di Kurma Park Pasuruan
PWNU Jateng dan YPI Nasima Kirim 20 Guru Belajar ke Pare
Awalnya Takut, Akhirnya Seru! Pj Gubernur Jatim Adhy dan Pj Gubernur Lampung Nikmati Wisata Tandem Paralayang di Kota Batu
Khofifah Nonton Wayang Bareng Warga Nganjuk, Dihadiahi Wayang Kresna Simbol Kejayaan
Khofifah Silaturahmi dan Napak Tilas Perjuangan Gus Dur di Balewiyata, Bangun Persaudaraan Sejati Bersama Majelis Agung GKJW
Mendhak Sanggring, Tradisi Syukur Ikonik Desa Tlemang Lamongan

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:51 WIB

Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Takbenda UNESCO, Khofifah : Alhamdulillah, Kesenian Jatim Mendunia

Sabtu, 30 November 2024 - 00:40 WIB

Mendhak Sanggring, Tradisi Syukur Ikonik Desa Tlemang Lamongan

Sabtu, 23 November 2024 - 05:49 WIB

Kebijakan Baru TN Alas Purwo Banyuwangi : Tarif Nol Rupiah untuk Ibadah di Pura Luhur Giri Salaka

Minggu, 17 November 2024 - 15:01 WIB

Haul Akbar Sidoarjo 2024, Ribuan Jamaah Berzikir Khusyuk

Minggu, 17 November 2024 - 09:48 WIB

Khofifah Nikmati Pengalaman Petik Kurma dan Anggur Brazil di Kurma Park Pasuruan

Berita Terbaru

Kadishub Batu Hendry Suseno menyampaikan pidato penutupan Sosialisasi pada Jukir Batu (Dok Istimewa)

Politik - Pemerintahan

336 Jukir Kota Batu Dioptimalkan untuk Penuhi Target Retribusi Parkir

Kamis, 5 Des 2024 - 19:05 WIB

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menerima penghargaan IGA 2024 di Hotel Mercure Surabaya (ist)

Nasional

Lamongan Raih Predikat Daerah Sangat Inovatif di IGA 2024

Kamis, 5 Des 2024 - 18:50 WIB