PEMALANG, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tim II dari Universitas Diponegoro menjalankan misi mulia dengan merancang sebuah inisiatif berharga, yaitu Bank Sampah di Desa Cangak. Kegiatan KKN ini berlangsung sepanjang periode Juli hingga Agustus 2023, melibatkan kolaborasi antara mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro dan pemerintah desa setempat.
Desa Cangak, dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi perkebunan yang subur, ternyata menghadapi permasalahan yang cukup serius dalam pengelolaan sampah. Banyaknya sampah yang belum terorganisir dengan baik di sekitar desa menyebabkan timbunan sampah yang menimbulkan bau yang cukup menyengat dan menciptakan pemandangan yang tidak enak dipandang. Selain itu, kondisi ini berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat Desa Cangak. Menghadapi tantangan ini, tim KKN berinisiatif untuk merancang Bank Sampah sebagai solusi berkelanjutan dalam mengatasi masalah sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Proyek Bank Sampah ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang efisien dan efektif dalam mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dengan penerapan prinsip 3R, masyarakat di Desa Cangak diharapkan akan aktif dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang sampah organik dan non-organik, serta menggunakan kembali benda-benda yang masih bisa digunakan.
Tak hanya berfokus pada aspek lingkungan, rancangan Bank Sampah ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. Dengan memberikan nilai tambah pada sampah yang terkumpul, masyarakat di Desa Cangak akan diinsentif untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Selama periode KKN, para mahasiswa tim II Universitas Diponegoro dengan semangat pantang menyerah menyusun rancangan kegiatan Bank Sampah yang komprehensif. Penyusunan rancangan bank sampah ini dimulai dengan melakukan penyusunan manajemen sumber daya manusia yang nantinya akan menjadi penggerak dan pengelola pelaksanaan bank sampah di Desa Cangak. Kemudian, sistem pemilahan dan pengolahan sampah disusun oleh mahasiswa Biologi dan Fisika. Rancangan sistem pengelolaan sampah dengan prinsip 3R yang disusun oleh mahasiswa Teknik Industri dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah. Mahasiswa Hukum menyusun mengenai perizinan pendirian dan pelaksanaan bank sampah. Kemudian, kordinasi dengan pemerintahan desa dilaksanakan oleh mahasiswa Ilmu Pemerintahan.
Selanjutnya, tim KKN merancang alat pencacah sampah sebagai upaya untuk memudahkan proses pengelolaan sampah organik dan non-organik. Alat ini diharapkan dapat membantu memproses sampah menjadi bahan baku yang lebih mudah diolah dan bernilai ekonomi.
Agar Bank Sampah dapat berjalan dengan optimal, tim KKN juga membuat peta pembagian wilayah desa menjadi beberapa posko bank sampah, pemetaan ini dibuat oleh mahasiswa Perikanan Tangkap. Setiap posko bank sampah akan berperan sebagai pusat pengumpulan dan pengolahan sampah di wilayahnya masing-masing, sehingga masyarakat dapat mengakses fasilitas Bank Sampah dengan mudah. Untuk memudahkan pelaksanaan bank sampah, Tim KKN juga menyusun buku panduan yang berisi sistem pelaksanaan bank sampah yang disusun oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan.
Dalam menjalankan proyek ini, sosialisasi menjadi langkah penting yang harus dilakukan. Mahasiswa KKN secara aktif menyampaikan informasi mengenai rancangan Bank Sampah ini kepada pemerintah desa setempat, mendapatkan dukungan penuh dalam menjalankan proyek ini.
“Kedepannya, program Bank Sampah ini pasti akan sangat bermanfaat bagi kami selaku pemerintah desa, dan tentunya bagi masyarakat Desa Cangak”, ucap Pak Kepala Desa. “Terima kasih untuk Mas dan Mbak KKN, semoga dengan adanya program kerja rekan-rekan semua dapat memberikan manfaat yang besar bagi kami (pemerintah desa) dan masyarakat desa”.
Dengan kolaborasi aktif dan semangat pantang menyerah, mahasiswa KKN tim II Universitas Diponegoro berharap bahwa rancangan Bank Sampah ini dapat menjadi langkah awal yang berarti dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan berkelanjutan di Desa Cangak. Melalui upaya inovatif ini, mereka berharap masyarakat desa dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan mereka.