Meski Sederhana, Acara Maulid Di Mushollah Al-Musyafirin Sukodono Berjalan Khidmat dan Semarak

smsi

PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Robiul Awal 1441 Hijriyah, seluruh warga khususnya jalan Maluku RW 04 Pedukuhan Sukodono, Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur memeriahkan acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Meskipun dilaksanakan secara sederhana, namun acara Maulid yang digelar di mushollah Al-Musyafirin pada Jumat 8 November 2019 dan dihadiri sejimlah ulama, tokoh masyarakat dan sejumlah habaib itu berjalan penuh khidmat dan semarak.

Bacaan Lainnya

Dengan menghadirkan penceramah dari Sukorejo, Kabupaten Pasuruan yaitu Al Habib Abdillah Bin Hamid Ba’bud kelahiran Singosari Malang, dalam pesannya beliau mengajak para jamaah Maulid senantiasa agar mengikuti jejak ketauladanan daripada Nabi Muhammad SAW.

“Tentang Rosulullah itu kita punya 4 tahap yang kita harus pahami, yakni pertama kita harus mengenal siapa Rosulullah..? (red,Habib) setelah mengenal (Muhammad) kita pasti akan cinta (Muhammad). Kalau sudah cinta, sudah pasti kita menaatinya (Muhammad) dan jika sudah menaatinya (Muhammad) maka kita senantiasa mengingatnya (Muhammad). Selanjutnya setiap tutur kata dan perilaku kita selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan Rosulullah”. Kata Al-Habib Abdillah.

Dirinya juga menambahkan, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang selalu ‘Rahmatan Lil’alamiin’ penebar kasih sayang dan selalu menciptakan kedamaian.

“Dan kalau kita mengikuti dan mengingatnya (Muhammad), maka kehidupan kita baik secara personal maupun sosial akan penuh cinta dan kedamaian”. Tambahnya.

Lebih lanjut Al-Habib Abdillah juga menyampaikan, terkait tradisi acara Maulid yang ada di Indonesia atas dasar pemahaman dan pengertian para ulama di Indonesia adalah senantiasa sebagai bagian dari bentuk suatu ketaqwaan.

“Yang pasti tradisi atau kultur acara Maulid yang meriah ini, karena ulama kita mengerti pesan Allah SWT (red,Habib Abdillah) yaitu ‘Barang siapa yang membesarkan tanda tanda kebesaran Allah, maka itu bagian dari ketaqwaan. Dan adakah tanda kebesaran Allah selain dari Nabi Muhammad SAW, karena itu kita berbicara memeriahkan apalagi memperingati kelahiran Nabi Muhammad itu kapan saja dan dimana saja setiap waktu”. Tukasnya Al-Habib Abdillah.

Tampak antusias warga dari RT 01, 02 dan 03 di RW 04 yang ikut bergabung menjadi satu dalam acara Maulid di mushollah Al-Musyafirin, dan bahkan sejumlah warga larut dengan khusuk memaknai di momen malam kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dengan diiringi pesta kembang api, sebagai lambang suatu kegembiraan untuk menyambut kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Para jamaah yang hadir tampak larut dalam kegembiraan bercampur rasa haru dan senang pecah ketika bacaan shalawat dikumandangkan.

Atas terselenggaranya acara Maulid sehingga berjalan lancar, khidmat dan penuh semangat, dalam hal ini Ustad H Mawardi selaku takmir mushollah Al-Musyafirin yang juga sebagai ketua RW setempat mengapresiasi kepada seluruh warga yang berpartisipasi khususnya kepada seluruh panitia.

Seperti yang telah tercantum dalam tema acara Maulid pada malam tersebut yaitu (Dan tiadalah kami (Allah) mengutus engkau (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).

“Alhamdulillah dari tahun ke tahun ada peningkatan dan lebih baik dari tahun kemarin. Itu semua berkat partisipasi dan komunikasi yang baik dari masyarakat, khususnya para pemuda. Terutama bagi para panitia, kita apresiasi. Harapan kedepan lebih semarak dan kita semua ingin membumingkan bacaan shalawat dibumi pertiwi ini, karena dengan shalawat manfaatnya sangat luar biasa untuk menjaga stabilitas dan keamanan mulai dari keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”. Tukas Ustad Mawardi.

Tentunya, berkat kerja sama dan saling bahu membahu antara panitia bersama warga dan tokoh masyarakat setempat sehingga berjalan sesuai yang diharapkan. Selanjutnya kedepan diharapkan rasa persatuan dan kesatuan itu tentunya harus dipertahankan. Baik untuk kegiatan yang serupa, maupun di kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya. (ank/ek)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *