Minat Jadi Guru Kian Rendah, Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama Dorong Solusi Nyata untuk Sejahterakan Pendidik

- Redaksi

Sabtu, 11 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama (Dok Foto Pribadi)

Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama (Dok Foto Pribadi)

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Menurunnya minat generasi muda untuk menjadi guru menjadi perhatian serius kalangan pendidikan dan parlemen. Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menilai tren tersebut harus dijawab dengan langkah konkret yang menyentuh kesejahteraan dan martabat profesi pendidik.

Data Balitbang Kemendikbud pada 2019 mencatat, hanya 11 persen siswa peserta Ujian Nasional yang menyatakan minat menjadi guru. Angket tersebut diisi oleh lebih dari 500 ribu siswa dari 8.549 sekolah SMA/MA di seluruh Indonesia. Angka itu menunjukkan adanya persoalan mendasar dalam persepsi publik terhadap profesi guru.

“Guru bukan sekadar pengajar, tapi pembentuk karakter, peradaban, dan arah bangsa. Maka negara wajib hadir dengan sistem yang membuat profesi ini terhormat secara sosial dan sejahtera secara ekonomi,” ujar Lia Istifhama, senator Jawa Timur yang akrab disapa Ning Lia, dalam keterangannya.

Ning Lia menilai, kampanye untuk mencintai profesi guru tidak cukup tanpa kebijakan afirmatif. Ia menawarkan sejumlah gagasan strategis, di antaranya penerapan sistem zonasi guru berbasis wilayah untuk pemerataan tenaga pendidik sesuai daerah asal. Menurutnya, penempatan yang lebih dekat dengan tempat tinggal bisa mengurangi kemacetan, kelelahan di perjalanan, hingga menjaga kestabilan emosi guru saat mengajar.

Selain itu, ia juga mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan rumah dinas bagi para guru, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Fasilitas tempat tinggal yang layak, katanya, bisa membantu guru fokus dalam menjalankan tugasnya.

Terkait penghasilan, Ning Lia menegaskan perlunya standarisasi gaji yang layak dan setara dengan profesi lain. Ia menyoroti fakta bahwa masih banyak guru, terutama di sekolah swasta dan madrasah, yang menerima gaji di bawah standar upah minimum daerah.

“Di beberapa daerah ada guru yang gajinya cuma Rp300 ribu atau Rp400 ribu per bulan. Buat beli beras, bayar listrik, atau air saja tidak cukup. Kalau kesejahteraan guru dijamin dan pengakuan sosialnya tinggi, profesi ini pasti kembali diminati,” ucapnya.

Selain solusi struktural, Ning Lia juga menyoroti perlunya perubahan kultural untuk mengembalikan penghargaan masyarakat terhadap profesi guru. Menurutnya, sekolah, kampus, dan media harus aktif membangun narasi positif tentang peran guru sebagai garda terdepan pembangunan bangsa.

“Negara maju bukan diukur dari banyaknya gedung tinggi, tapi dari seberapa besar masyarakat menghargai gurunya,” tegas Ning Lia.

Putri tokoh NU KH Maskur Hasyim ini berharap pemerintah pusat dan daerah bersinergi memperkuat pembinaan calon guru melalui lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

“Kalau negara serius memperkuat martabat guru, maka kita sedang memperkuat fondasi masa depan bangsa,” pungkas Ning Lia.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Disperinaker Bangkalan Cetak Wirausaha Baru Lewat Pelatihan Berbasis Masyarakat
Dorong Transparansi, Inspektorat Bangkalan Luncurkan Aplikasi KLIK AKU untuk Desa
Pemkab Bangkalan Perkuat Tata Kelola Program Keluarga Berencana Lewat Evaluasi TPK
Warga Pamekasan Antusias Sambut Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama, Sosok dengan Ciri Kerudung Hijau
Dukung Rehabilitasi, Lia Istifhama Puji Kemensos dan Khofifah Bangun Harapan Bagi Korban Narkoba
Dukung Sikap Pemerintah, Lia Istifhama: Penolakan Atlet Israel Bukan Kebencian, Tapi Kemanusiaan
Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar
Dr. Muh Haris Dorong Kesadaran Ekologis Lewat Sosialisasi Infrastruktur Hijau di Kendal

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Disperinaker Bangkalan Cetak Wirausaha Baru Lewat Pelatihan Berbasis Masyarakat

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:00 WIB

Dorong Transparansi, Inspektorat Bangkalan Luncurkan Aplikasi KLIK AKU untuk Desa

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Pemkab Bangkalan Perkuat Tata Kelola Program Keluarga Berencana Lewat Evaluasi TPK

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Warga Pamekasan Antusias Sambut Anggota DPD RI asal Jawa Timur Lia Istifhama, Sosok dengan Ciri Kerudung Hijau

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Dukung Rehabilitasi, Lia Istifhama Puji Kemensos dan Khofifah Bangun Harapan Bagi Korban Narkoba

Berita Terbaru

Petugas Polsek Maduran bersama tim medis mengevakuasi jasad petani yang tewas diduga tersengat listrik jebakan tikus di area persawahan Desa Blumbang, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jumat (10/10/2025). (Dok. Humas Polres Lamongan) (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Peristiwa

Petani di Lamongan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:15 WIB

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana, saat membuka kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM) bidang Tata Rias dan Pengolahan Hasil Laut di Kantor Disperinaker Bangkalan, Selasa (8/10/2025). (DoK Foto Kmf/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

Disperinaker Bangkalan Cetak Wirausaha Baru Lewat Pelatihan Berbasis Masyarakat

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:07 WIB

Plt. Inspektur Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid, saat memaparkan inovasi layanan digital KLIK AKU (Klinik Konsultasi Akuntabilitas) sebagai upaya memperkuat transparansi pengelolaan keuangan desa. (Dok. Inspektorat Bangkalan)

Politik - Pemerintahan

Dorong Transparansi, Inspektorat Bangkalan Luncurkan Aplikasi KLIK AKU untuk Desa

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:00 WIB

Kepala Dinas KBP3A Bangkalan, Sudiyo, saat menyampaikan evaluasi kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Pendopo Pratanu, Kantor Pemkab Bangkalan, Jumat (10/10/2025). (Dok. KBP3A Bangkalan)

Politik - Pemerintahan

Pemkab Bangkalan Perkuat Tata Kelola Program Keluarga Berencana Lewat Evaluasi TPK

Sabtu, 11 Okt 2025 - 18:53 WIB