BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Bandara Internasional Banyuwangi bersiap meraih momen bersejarah dengan mulai melayani penerbangan umrah ke Tanah Suci pada bulan Februari 2024. Keputusan ini dipastikan setelah dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara penyedia layanan penerbangan PT Jaho Mulya Senjaya dan Perhimpunan Penyelenggara Ibadah Umrah (PPIU) wilayah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Lumajang, yang dikenal sebagai wilayah Sekarkijang.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut gembira keputusan ini dan menyatakan bahwa ini merupakan momen bersejarah bagi wilayah tersebut.
“Alhamdulillah ini momen bersejarah. Kemarin sudah dilaksanakan penandatanganan MoU atau nota kesepahaman. Mulai Februari, berangkat umroh bisa lewat Banyuwangi. Warga Banyuwangi dan sekitarnya tidak perlu ke Surabaya, sehingga lebih memudahkan. Semoga barokah bagi semuanya,” ujar Bupati Ipuk.
Diketahui, penerbangan umrah melalui Bandara Internasional Banyuwangi diinisiasi sebagai bentuk dukungan untuk memfasilitasi umat Muslim di Banyuwangi dan sekitarnya yang akan menunaikan ibadah di Tanah Suci. Data dari penyelenggara ibadah umrah mencatat bahwa jumlah jamaah dari Banyuwangi dan sekitarnya mencapai sekitar 12.000 orang per tahun.
Bupati Ipuk juga menekankan bahwa Bandara Internasional Banyuwangi didesain untuk mengakomodasi kearifan lokal masyarakat. Anjungan luas di lantai 2 bandara memungkinkan para kerabat melihat langsung aktivitas jamaah, baik saat menuju pesawat maupun pesawat lepas landas.
“Jadi Bandara Banyuwangi memang didesain sebagai bandara yang ramah, memunculkan kehangatan interaksi antar-penumpang maupun antar-pengantar,” tambahnya.
Bandara Internasional Banyuwangi sendiri telah meraih penghargaan Aga Khan Award for Architecture (AKAA) sebagai bangunan arsitektur paling bergengsi di dunia pada September 2022. Bandara tersebut berhasil menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh dunia.
Direktur Utama PT Jaho Mulya Senjaya, Arifah Mulyani, menyampaikan bahwa penandatanganan MoU melibatkan delapan PPIU area Sekarkijang. “Kami bersyukur MoU ini sudah terlaksana. Ini menandai komitmen kami bersama untuk memberangkatkan jamaah umrah langsung dari Bandara Banyuwangi,” ungkap Arifah.
Penerbangan perdana jamaah umrah dijadwalkan akan berlangsung pada 22 Februari mendatang, diikuti oleh 170 jamaah dari dua PPIU. Arifah menambahkan bahwa setelahnya, akan ada empat kali penerbangan umrah dalam satu bulan dengan PPIU yang diatur bergantian.
Para pihak yang terlibat, termasuk PT Jaho, PPIU, Kementerian Agama, Angkasa Pura, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Keuangan, mendapat apresiasi dari Bupati Ipuk atas upaya mereka dalam mewujudkan penerbangan umrah ini.
“Semoga ikhtiar kita dimudahkan dan dilancarkan,” ungkapnya dengan harapan keberhasilan bagi penerbangan umrah melalui Bandara Internasional Banyuwangi.