BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Kabupaten Banyuwangi merayakan hari jadinya yang ke-249 tahun yang jatuh tepat pada hari ini, Jumat (18/12/2020). Peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat ini menjadi momen untuk menguatkan tekad bersama membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Peringatan Harjaba dihadiri sejumlah undangan dan tokoh agama di daerah diantaranya Rois Syuriah PCNU KH. Zainullah Marwan, KH Suyuti Toha, KH. Ahmad Khotib Habibulloh, KH Wahyudi.
Juga hadir Kiai Mustari, Ustad Muhdhor Atim, Kiai Kholik, Kiai Burhan, Kiai Nurhadi, Kiai Iskandar Zulkarnain, KH Muhammad Nur Khotib, Gus Faizin, Habib Toha Singojuruh.
Selain itu juga dihadiri Kapolresta Kombes Pol Arman Syarifuddin Sulaiman, Danlanal, Letkol Laut (P) Joko Setiyono, Ketua MUI KH Moh Yamin, Ketua Bamag Pendeta Anang Sugeng, Ketua PHDI Suminto, dan Walubi Eka Wahyu. Juga dihadiri tokoh masyarakat diantaranya Ketua Muhammdiyah Mukhlis Lahuddin, Ketua LDII Astro Junaidi, Ketua Al Irsyad dan Ketua Robiatul Alawiyah.
Bupati Anas mengatakan, peringatan Harjaba kali ini berlangsung dalam suasana yang berbeda karena masih dalam masa pandemi.
“Pandemi Covid 19 telah membuat banyak hal dalam proses pembangunan daerah mengalami perubahan dan pergeseran. Banyak masalah yang muncul baik ekonomi dan sosial yang ikut mengiringinya,” ujar Anas.
Untuk itu di momen Harjaba ini, Bupati Anas mengajak segenap elemen di daerah untuk kembali membulatkan tekad, terus mempererat persatuan dan keguyuban untuk bersama-sama membangun daerah dan mencari solusi atas segala permasalahan.
“Di masa sulit ini kita harus makin solid dan kompak untuk mencari cara-cara kreatif dan inovatif sebagi solusi mengatasi dampak pandemi. Momen Pilkada telah usai, sudah tidak ada lagi perbedaan, kedepan kita harus bersatu agar bisa bekerja keras memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi,” tutur Anas.
Pada momen tersebut, Anas juga menyampaikan terima kasih atas dukungan segenap warga selama 10 tahun terakhir dalam proses pembangunan di daerah.
“Selama 10 tahun ini ada banyak cerita manis, capaian dan prestasi, juga ada kegagalan yang dialami. Semuanya adalah proses untuk menjadikan Banyuwangi hingga menjadi seperti sekarang,” ujarnya.
Tidak lupa Anas juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama menjabat maupun secara pribadi. “Masih banyak cita-cita dan harapan warga yang mungkin masih belum bisa diwujudkan selama periode kepemimpinan saya. Juga untuk semua kesalahan pribadi saya, saya mohon agar dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” pinta Anas dengan haru.
Peringatan Harjaba tersebut ditutup dengan doa yang dibacakan secara bergantian oleh para kiai dan ulama Banyuwangi dengan penuh khidmat.
Peringatan Harjaba kali ini dilakukan dengan sejumlah kegiatan. Diantaranya semaan dan khotmil Qur’an yang diikuti peserta di setiap kantor instansi daerah. Mulai level kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan. Upacara Peringatan Harjaba juga dilakukan secara virtual dari pendopo kabupaten yang diikuti unsur OPD di kantor masing-masing serta perwakilan warga dari kantor kecamatan
(Hr)