LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, disambut meriah saat mengunjungi para nelayan serta ibu-ibu pekerja bongkar muat dan pemilah ikan di TPI Brondong, Lamongan pada Kamis (26/9). Kedatangan Khofifah bersama timnya, yang juga didampingi musisi jalanan, menciptakan suasana penuh semangat di TPI Brondong. Para nelayan dan pekerja pemilah ikan pun turut bersorak, menyanyikan yel-yel mendukung Khofifah-Emil untuk melanjutkan dua periode kepemimpinan.
Antusiasme para pekerja terlihat dari banyaknya yang berebut untuk berfoto dan berjabat tangan dengan Khofifah. Dengan penuh kegembiraan, mereka melambaikan dua jari sebagai simbol dukungan.
“Bu Khofifah, lanjutkan dua periode,” seru seorang ibu pekerja pemilah ikan, diikuti oleh sorak-sorai rekan-rekannya yang menyebut Khofifah sebagai gubernur pilihan mereka.
Di sela-sela sapaan akrabnya, para pekerja menyempatkan diri mengungkapkan keluhan mereka terkait penurunan harga ikan di awal tahun akibat dampak ekonomi global. Meski begitu, mereka juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Khofifah selama menjabat sebagai Gubernur, yang dinilai sangat peduli pada nelayan.
Rudi Winarto, salah satu buruh nelayan, mengungkapkan bahwa meskipun harga ikan sempat menurun, kini perlahan mulai pulih. “Kami berharap harga ikan terus stabil dan tidak turun lagi. Terima kasih kepada Ibu Khofifah yang selalu memperhatikan kami, para nelayan,” ujarnya.
Dalam kesempatan wawancara dengan media, Khofifah menjelaskan bahwa TPI Brondong dipilih sebagai tempat kunjungannya karena produksi ikan Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia. Ia juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan sektor perikanan guna meningkatkan produksi.
“Produksi ikan Jawa Timur adalah yang tertinggi. Kita sempat mengalami deflasi, yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di berbagai belahan dunia. Hal ini berdampak pada penurunan daya beli, termasuk di sektor perikanan pada awal tahun 2024,” jelas Khofifah.
Namun, Khofifah optimis dengan kondisi ekonomi yang mulai membaik, dinamisnya pasar baik lokal, nasional, maupun internasional dapat kembali pulih. Kapal-kapal besar yang bongkar muatan dengan hasil tangkapan beragam menunjukkan kekayaan sektor perikanan Jawa Timur, tambahnya.
“Ikan-ikan dari sini banyak dibeli eksportir, dan kapal-kapal secara rutin datang ke TPI Brondong. Namun, jika negara importir mengalami deflasi, hal ini tentu memengaruhi serapan ikan dari kita,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal ini, Khofifah menawarkan solusi dengan mengundang investor di sektor perikanan, khususnya untuk membuka industri pengolahan ikan di Lamongan. Hal ini akan membantu menanggulangi jika terjadi oversuplai ikan, sambil memastikan keberlanjutan suplai bahan baku untuk pabrik-pabrik yang ada.
“Dengan adanya pabrik pengolahan, suplai bahan baku akan terus terjaga. Jika ada investor yang masuk, mereka bisa memastikan produksi dengan kapasitas nelayan yang ada di sini,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin