KOTA SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mendorong generasi Z (GenZi) Jawa Timur untuk meningkatkan kompetensi guna mewujudkan Indonesia mencapai tujuh besar ekonomi dunia pada tahun 2030, sesuai prediksi McKinsey, dan empat besar ekonomi dunia pada tahun 2050, menurut prediksi PricewaterhouseCoopers.
Hal tersebut secara khusus disampaikan oleh Khofifah saat menjadi pembicara dalam acara Ngaji Ngabuburit Ramadhan GenZi 1445 H di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya pada Sabtu (6/4/2024).
Dalam kegiatan yang mengangkat tema “Remaja yang Dirindukan Surga”, Khofifah menekankan bahwa kompetensi yang tinggi dari GenZi adalah kunci utama yang tidak boleh ditawar.
Pasalnya, target Indonesia mencapai tujuh besar ekonomi dunia pada tahun 2030 tidak bisa dianggap remeh. Hal tersebut didasarkan pada prediksi McKinsey and Company yang menyatakan bahwa Indonesia akan mencapai posisi tersebut pada tahun 2030.
“Prediksi ini bukanlah mustahil untuk kita capai bersama. Bahkan, hal itu harus menjadi motivasi bagi kita semua agar ekonomi Indonesia ke depannya semakin maju dan semakin diperhitungkan di dunia,” ujar Khofifah.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan 113 juta pemuda yang terampil. Dalam sepuluh tahun ke depan, 80% pekerjaan akan membutuhkan kompetensi dalam bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Oleh karena itu, penguasaan kompetensi STEM menjadi hal yang mutlak bagi GenZi.
“Karena pada tahun 2030, sesuai prediksi McKinsey, 30 posisi pekerjaan strategis akan membutuhkan kompetensi STEM. Sehingga peningkatan kompetensi pada GenZi adalah sesuatu yang tidak boleh ditawar,” tegas mantan Menteri Sosial ini.
Karenanya, demo bisa menjawab tantangan tersebut, mendorong GenZi untuk terus berkembang dan berubah menuju kondisi yang lebih baik, lebih berkeunggulan adalah keniscayaan yang harus dilakukan mulai dari sekarang.
Dorongan agar GenZi meningkatkan kompetensi dan terus mengembangkan kapasitas dikatakan Khofifah sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh firman Allah dalam Alquran.
“Dalam QS Ar-Ra’d ayat 11, Allah telah berfiman, Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Juga dalam QS Al Mujadilah ayat 11 disebutkan, Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat,” kata Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu.
“Oleh sebab itu, jika ingin mewujudkan Indonesia mencapai tujuh besar ekonomi dunia di tahun 2030 dan empat besar ekonomi dunia di tahun 2050, maka kuncinya ada di generasi Z yang kompeten dan berkeunggulan,” imbuhnya.
Penguasaan ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk bisa meningkatkan daya saing bangsa. Dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni, generasi ke depan akan bisa menjawab tantangan yang ada. Khususnya dalam menciptakan teknologi-teknologi yang mempermudah masyarakat dalam memahami dan menangani berbagai masalah di berbagai sektor.
“Bahkan dalam maqalah ulama disebutkan bahwa Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan Ilmu. Ilmu akan mengangkat derajat manusia dan mengantarkan kesuksesan dunia dan akhirat,” tegas Khofifah.
Di akhir, Khofifah pun memotivasi GenZi untuk menjadi generasi yang dirindukan surga. Caranya sebagaimana hadist Rasulullah SAW. Yang mana Nabi Muhammad menyebutkan ada tujuh golongan orang beriman yang akan mendapat naungan Allah dibawah naunganNya pada hari kiamat yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya.
“Yang pertama kata Rasulullah adalah pemimpin yang adil. Kemudian golongan yang kedua adalah Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabb-Nya Seorang pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid,” kata Khofifah.
Lalu golongan ketiga adalah Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah. Lalu yang keempat golongan pemuda yang diajak bermaksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, “aku takut kepada Allah”.
Golongan kelima adalah Seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. Dan yang terakhir adalah golongan pemuda yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.