Nikmatnya Tape Pisang, Hanya ada di Lumajang

- Redaksi

Senin, 23 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tape Pisang Lumajang. [Foto/Ist/Kmf]

Tape Pisang Lumajang. [Foto/Ist/Kmf]

LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Kota Pisang ya Lumajang, kali ini buah pisang tidak selalu identik dengan olahan keripik pisang. Banyak macam cara pengolahan yang saat ini sedang diinovasi oleh industri UMKM, khususnya di Kabupaten Lumajang.

Salah satunya “Aroma”, industri UMKM milik Toyibatur Rochma ini telah berkonsentrasi pada pengolahan buah pisang sejak Tahun 2016.

Di sini, buah pisang tidak hanya dijadikan sebagai keripik pisang, namun juga diolah menjadi tape pisang.

Baca Juga  Perwakilan Media RadarBangsa Jateng-DIY Gelar Halal Bihalal di Lombok Ijo Majapahit, Kota Semarang

Tidak kalah dengan tape biasanya, tape pisang memiliki cita rasa khas, yang tidak dimiliki tape biasanya. Pisang yang digunakan juga tidak sembarangan, harus menggunakan Pisang Kepok dengan kematangan yang pas. Tekstur tape pisang empuk namun tidak lunak.

Menurut Toyibatur, pembuatan tape pisang tidaklah susah. Pisang terlebih dahulu dipilah kadar kematangannya, kemudian dikukus. Setelah itu diberi ragi seperti halnya tape pada umumnya. Tape sudah bisa dikonsumsi setelah 24 jam.

Baca Juga  Antusiasme Menyambut Tahun Baru, Riea Salon di Lumajang Dipadati Pelanggan, Layanan Unggul Menjadi Pilihan Utama

Ide pembuatan tape pisang muncul karena banyaknya pisang di daerah tempat tinggal Thoyibatur. Namun, olahan yang monoton membuatnya ingin mencoba pengolahan yang berbeda.

“Saya melihat potensi pisang di desa saya ini melimpah, olahannya juga itu-itu saja, akhirnya timbul di benak saya pengolahan pisang yang beda, gitu,” terangnya.

Baca Juga  Beri Wadah Kebebasan Berekspresi, Polri Gelar Festival Mural Piala Kapolri 2021

Setelah menjadi tape pisang, dirasakan Toyibatur, pisang sedikit mengalami peningkatan nilai ekonomis.

Saat ini, tape pisang yang diproduksinya sudah memiliki pasar hingga Kabupaten Jember. Dirinya berharap, nantinya Pemerintah Kabupaten Lumajang membantu pemasaran dari produk-produk olahan pisang miliknya.

(Red/Kmf)

Berita Terkait

Curhat Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah Dukung Digitalisasi
Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79
HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi
Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai
Fadli Zon : Khofifah Pemimpin yang Paham dan Peduli Petani
Disambut Gelombang Doa, Khofifah Motivasi Santri Ponpes Al Anwar untuk Raih Pendidikan Tinggi dan Tegaskan Komitmen Majukan Pesantren
JNE Raih Penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024
Khofifah – Emil Dialog dengan Muhammadiyah Jatim, Bahas Sinergi Pembangunan dan Kemandirian Masyarakat
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Curhat Pedagang Pasar Wonokromo, Khofifah Dukung Digitalisasi

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 11:01 WIB

Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:27 WIB

HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi

Jumat, 4 Oktober 2024 - 19:21 WIB

Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai

Jumat, 4 Oktober 2024 - 05:38 WIB

Fadli Zon : Khofifah Pemimpin yang Paham dan Peduli Petani

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB