JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Direktur P3s Jerry Massie mengungkapkan ada empat alasan utama yang menjadi pertimbangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, untuk tidak bergabung dengan Koalisi Prabowo.
Pertama, Jerry mengidentifikasi hubungan yang buruk antara Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Perseteruan di antara keduanya telah berlangsung lama, sejak SBY menjabat sebagai Presiden ke-5 dan ke-6. Hubungan mereka semakin renggang, dan meskipun SBY sering mengundang Megawati untuk hadir di acara resmi, undangan tersebut tidak pernah direspon.
“Saya rasa Megawati belum bisa move on dari SBY. Kehadiran SBY yang dekat dengan Prabowo saat ini dapat mempersulit Megawati untuk berpindah dukungan kepada Prabowo-Gibran,” tuturnya kepada awak media pada Senin [19/10].
Jerry menambahkan, seandainya Puan Maharani atau Ganjar Pranowo yang menjadi calon wakil presiden Prabowo, mungkin saja Megawati akan mempertimbangkan untuk bergabung. “Secara keseluruhan, akan sulit bagi Megawati untuk bersatu dengan pemerintahan Prabowo, meskipun dengan Prabowo sendiri, saya rasa tidak ada masalah,” jelasnya.
Faktor kedua yang diangkat Jerry adalah Titiek Soeharto. Megawati masih membawa kenangan pahit dari masa lalu ketika Soeharto menggantikan posisi ayahnya, Soekarno.
“Pengalaman kelam itu tetap menjadi mimpi buruk bagi Megawati. Kita tidak bisa melupakan bagaimana aset-aset Soeharto yang dipegang anak-anaknya dirampas oleh negara saat PDIP berkuasa,” ujarnya.
Jerry percaya bahwa memori ini membuat Megawati merasa tidak nyaman jika harus berkoalisi dengan Prabowo, terutama jika Titiek Soeharto berperan sebagai Ibu Negara.
Faktor ketiga adalah hubungan Megawati dengan Jokowi. Menurut Jerry, ketegangan antara keduanya semakin terasa dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka, anak Jokowi, yang kini menjadi calon wakil presiden Prabowo.
“Momen-momen penting seperti Idul Fitri menjadi bukti adanya kerenggangan; dua kali Jokowi tidak berkunjung ke kediaman Megawati. Ini menjadi tanda bahwa hubungan mereka tidak lagi seperti sebelumnya. Jika Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres dari PDIP, hubungan mereka pasti akan lebih harmonis,” ungkapnya.
Faktor terakhir, menurut Jerry, adalah arus bawah atau kelompok grassroot PDIP. Ia menyebutkan bahwa meskipun mereka tidak menolak rencana koalisi dengan Prabowo-Gibran, terdapat rasa ketidakpuasan karena Jokowi tidak mendukung kandidat yang diinginkan mereka.
“Bisa jadi ini menjadi salah satu faktor yang membuat mereka marah,” pungkasnya.
Dengan keempat faktor ini, Jerry Massie menilai Megawati akan menghadapi banyak tantangan jika memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Prabowo.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin