KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono, bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd dan Khusnul Arif, S.Sos Anggota DPRD Kabupaten Kediri, mensukseskan progam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Minggu pagi, 25 Juni 2023.
Menurut Drs. H. Lutfi Mahmudiono, Wakil Rakyat dari Dapil 4, yang meliputi Kecamatan Ngancar, Wates, dan Plosoklaten, sosialisasi yang bertempat di Balai Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, sosialisai GERMAS ini sangatlah penting, karena banyak dari masyarakat yang belum mengerti akan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Ini merupakan ajakan untuk masyarakat agar lebih hidup sehat.
“Untuk sosialisasi ini sangatlah penting, bahkan sangat berdampak sekali bagi warga masyarakat sekitar, karena semua kegiatan dan aktifitas kita sehari-hari pun juga butuh badan yang sehat. Dengan kita melakukan sosialisasi GERMAS ini, bisa mencegah terjadinya berbagai penyakit yang dialami masyarakat,” ungkap Lutfi.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bedali, Bahrul Rohmat, pihaknya merasa bangga dan senang adanya sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat yang gelar oleh Kemenkes RI bersama Komisi IX DPR RI, Nurhadi S,Pd, dan didukung oleh Anggota dewan dari Partai NasDem, yaitu Drs. H. Lutfi Mahmudiono dan Khusnul Arif, S.Sos tersebut.
“Dampak positifnya dari sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini bisa memberikan wawasan bagi warga saya, khususnya dan kepada warga Desa Bedali, dan umumnya Kecamatan Ngacar,” tuturnya.
Kades Bahrul Rohmat berharap, kegiatan sosialisasi ini bukan hanya sekedar angin lewat bagi masyarakat, tetapi juga akan ada sebuah tindakan yang nyata,
“Mudah mudahan tidak dengan sosialisasi saja. Saya berharap pada masyarakat Desa Bedali mau gerak, atau setidaknya pembuktian sosialisasi ini diwujudkan dengan memberikan tindakan (action). Sudah waktunya tidak sosialisasi lagi, tapi bagaimana kita bisa mewujudkan program-program yang disosialisasikan oleh Kemenkes, misalnya stunting dan lain-lain,” tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd, mengajak peserta yang hadir, menerapkan CERDIK (Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin Aktifitas, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kelola stress).
“(C) adalah Cek kesehatan, masyarakat kita himbau untuk melakukan cek kesehatan secara berkala, alias jangan terlena kalau ketika kondisi kita sehat, tetap harus cek kesehatan. Justru juga ketika kita mengalami gejala-gejala kesehatan yang di tubuh mungkin pusing dan lain sebagainya, itu segera cek kesehatan,” kata Nurhadi.
Nurhadi menuturkan, (E) itu Enyahkan asap rokok. Kita gelorakan semangat agar rokok itu tidak berdampak kepada generasi penerus kita, khususnya anak cucu, makanya mereka yang sudah terlanjur merokok, ya harus dikurangi dan merokok di tempat yang benar. Kemudian yang (R), Rajin aktifitas berolahraga. Kemudian (D) yaitu Diet sehat. Tentu kita sampaikan pola-pola makan yang benar, jangan sampai kalau malam hari itu makan terlalu banyak. Itu jelas tidak sehat.
“Sedangkan (I) pada kata CERDIK itu adalah Istirahat yang cukup. Dan yang terakhir (K) yaitu Kelola stress. Jadi pengelolaan pola berpikir yang benar itu akan membuat kita sehat dengan cara pandai-pandai bersyukur,” jelasnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Dapil Jawa Timur VI yang meliputi Kabupaten dan Kota Kediri, Blitar, dan Kabupaten Tulungagung ini berharap, ke depannya semakin banyak orang yang sadar bahwa sehat itu dimulai dari diri sendiri.
“Contoh yang saya sampaikan dalam sambutan tadi, kalau rumah sakit itu masih penuh, berarti banyak yang orang yang masih belum sadar diri terhadap kesehatannya. Terkadang orang itu cuma focus kerja, kerja, kerja, tapi lupa kesehatannya,” ujarnya.
Wakil rakyat yang dikenal dengan jargon Cair, Cair, Cair ini juga berharap, kedepannya masyarakat juga harus sadar akan jaminan kesehatan, yaitu melindungi diri dengan BPJS Kesehatan.
“Misalnya, yang nggak mampu, ya nggak usah bayar, ikut saja program KIS, itu tanpa biaya gratis. Kalau yang mampu, bisa diniati sedekah untuk membantu yang nggak mampu, alias BPJS secara mandiri,” imbuh Nurhadi.