LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pangdam V Brawijaya Rafael Granada Baay bersama Bupati Lamongan melaksanakan panen raya jagung di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, pada hari Selasa (28/5).
Bupati Lamongan yang akrab dipanggil Pak Yes, menyatakan dukungannya terhadap program pipanisasi yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Pangdam V Brawijaya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung di Lamongan.
Pak Yes mengungkapkan bahwa penerapan program pipanisasi di Lamongan akan memberikan dampak positif, khususnya dalam mendukung surplus produksi jagung yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah tersebut. Lamongan, yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional, unggul dalam produksi jagung, dan pemerintah daerah sangat mendukung inisiatif pipanisasi yang diawasi langsung oleh Pangdam V Brawijaya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mempercepat proses tanam jagung di Lamongan.
Setelah memanen jagung jenis perkasa di lahan seluas 1.213 hektar (lahan perhutani), Pak Yes melaporkan bahwa pada tahun 2023, Lamongan memiliki luas tanam jagung sebesar 59.540 hektar dengan luas panen mencapai 59.585 hektar, menghasilkan produksi 582.662 ton dengan produktivitas rata-rata 8,4 ton per hektar.
“Pemkab Lamongan terus mendukung sektor pertanian, salah satunya melalui diversifikasi pangan untuk menjaga ketahanan pangan. Hingga April 2024, telah ditanam jagung di lahan seluas 35.001 hektar, dengan luas panen 21.255 hektar menghasilkan produksi 175.196 ton atau produktivitas rata-rata 8,73 ton per hektar,” ungkap Pak Yes.
Selain mendukung program pipanisasi, Pemkab Lamongan juga telah mengusulkan sebelas unit pompa dan lima irigasi perpompaan di wilayah Modo, dengan tujuan utama mempercepat proses tanam dan meningkatkan produktivitas petani.
Pangdam V Brawijaya Rafael Granada Baay menjelaskan bahwa program perpipaan di Lamongan bertujuan untuk mendukung keunggulan komoditas jagung di daerah tersebut. Dengan sistem perpipaan, proses tanam dapat dipercepat.
“Hari ini kami memanen jagung di lahan seluas 250 hektar dengan produktivitas mencapai 3 ribu ton. Ini merupakan hasil tanam kedua. Program perpipaan akan segera dijalankan agar penanaman jagung bisa dilakukan lebih dari dua kali, sehingga petani akan lebih sejahtera,” jelasnya.
Rafael menyampaikan bahwa besok akan dilakukan peninjauan lapangan untuk menghitung jarak antara sumber air dan lahan petani serta menentukan titik penampungan air.
“Besok kami akan turun tangan langsung, dengan harapan penanaman jagung ketiga bisa dilakukan pada bulan Juni,” terang Rafael.
Rafael menegaskan bahwa peningkatan produksi jagung adalah arahan langsung dari Presiden Joko Widodo, karena jagung dan padi merupakan dua komoditas pangan unggulan Indonesia. Surplus produksi jagung tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi juga untuk mendukung ekspor pertanian.
Tamijo, salah satu anggota Gapoktan Kecamatan Modo, menyambut baik program pipanisasi ini. Menurutnya, jika penanaman jagung bisa dilakukan lebih dari dua kali, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
“Karena lahan di sini adalah sawah tadah hujan, biasanya hanya bisa ditanam dua kali. Jika ada program pipanisasi, kami sangat senang dan siap karena bisa lebih dari dua kali panen,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pak Yes mengunjungi showroom sorgum di Kecamatan Sugiyo. Showroom yang mengelola berbagai olahan berbahan dasar sorgum tersebut dikelola oleh Persit Candra Kirana 0812.
“Olahan sorgum ini sangat sehat karena memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan serat yang tinggi. Selain itu, harganya juga terjangkau,” kata Pak Yes.