PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Kabupaten Pasuruan merayakan hari jadi yang ke-1095 pada Rabu pagi, 18 September 2024, dengan menggelar upacara di Halaman Graha Maslahat, Komplek Perkantoran Pemkab Pasuruan, Raci, Kecamatan Bangil. Upacara ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto, dan dihadiri oleh Plt Walikota Pasuruan Adi Wibowo, anggota Forpimda Kabupaten Pasuruan, serta sejumlah tamu undangan.
Berdasarkan pantauan, upacara dimulai tepat pukul 08.00 pagi. Komandan Upacara dipercayakan kepada Camat Rejoso, M. Arfian Fakhrudin Kurdiamsyah, sementara M. Nur Kholis bertindak sebagai Perwira Upacara. Yusuf Maulana Syarif dari Bagian Tapem membacakan teks UUD 1945, dan Wido Angguna dari Diskominfo menyampaikan sejarah singkat Hari Jadi Kabupaten Pasuruan.
Yang menarik dari acara ini adalah penggunaan pakaian khas Pasuruan, Baju Isyana, oleh seluruh tamu undangan Forpimda, Kepala OPD laki-laki, hingga petugas upacara. Pj Bupati Andriyanto juga mengenakan pakaian tradisional ini. “Pakaian Isyana ini dipilih karena telah dipatenkan dan memiliki makna filosofis tersendiri, mulai dari udeng hingga selendang yang saya kenakan,” ujar Andriyanto.
Ia menjelaskan bahwa Baju Isyana merupakan pakaian khas yang dipatenkan oleh Bupati Pasuruan sebelumnya, Irsyad Yusuf. Filosofi pakaian ini berakar dari sejarah Kabupaten Pasuruan yang pernah berada di bawah kekuasaan Mpu Sindok. Saat Mpu Sindok naik takhta, ia menggunakan gelar Sri Isyana Wikramadharmottunggadewa, dan dinastinya dikenal sebagai Dinasti Isyana.
Nama Baju Isyana diambil dari dinasti tersebut, dengan blangkon dua kuncir yang khas Dinasti Isyana. Jubah berwarna hijau tua yang melengkapi pakaian ini melambangkan mayoritas masyarakat Kabupaten Pasuruan yang merupakan kalangan santri. “Warna hijau tua ini mencerminkan identitas santri, dan bordir bunga sedap malam serta Krisan menggambarkan potensi alam di Kecamatan Rembang dan Tutur,” jelas Andriyanto.
Andriyanto, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur, menambahkan bahwa bordir yang menghiasi jubah tersebut melambangkan kekayaan alam dan UKM lokal, seperti Bunga Sedap Malam dari Rembang dan Krisan dari Tutur. Bordir ini juga mencerminkan potensi UKM Bordir Bangil yang telah dikenal luas.
Pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1095 ini, tema yang diusung adalah “Bersinergi Menuju Pasuruan Maju Penuh Maslahat.” Andriyanto menjelaskan bahwa kata “maju” berarti terus meningkatkan profesionalisme di berbagai sektor, sementara “penuh” mengacu pada totalitas dalam bekerja dan menjalankan amanah. “Maslahat” sendiri dimaknai sebagai upaya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. “Kita harus lebih peduli dan responsif terhadap permasalahan di Kabupaten Pasuruan untuk memberikan solusi terbaik bagi warga,” tandasnya.
Penulis : Zaqqy
Editor : Zainul Arifin