SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa, menyambut kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, yang tiba di Indonesia pada Selasa (3/9). Menurut Khofifah, kunjungan ini memiliki nilai sejarah yang besar karena terakhir kali seorang Paus mengunjungi Indonesia adalah Paus Yohannes Paulus II pada Oktober 1989.
Khofifah menyatakan bahwa Muslimat NU melihat kunjungan Paus Fransiskus sebagai langkah signifikan untuk mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia, mengingat negara ini kaya akan keragaman agama dan budaya. Dia berharap, kunjungan ini dapat memperkuat semangat saling menghormati, cinta kasih, serta persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia.
“Selamat datang di Indonesia. Semoga seluruh agenda berjalan dengan lancar. Terlebih lagi, perjalanan dari Vatikan ke Indonesia cukup panjang. Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat persahabatan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia,” ujar Khofifah di Kota Surabaya pada Selasa (3/9/2024).
Dalam pernyataannya, Khofifah juga berharap Paus Fransiskus dapat merasakan hangatnya sambutan dan keramahan masyarakat Indonesia selama kunjungannya. Kunjungan ini telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, namun tertunda karena pandemi Covid-19.
“Kami kembali mengucapkan selamat datang kepada Paus Fransiskus di Indonesia. Semoga semua kegiatan selama di sini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi perdamaian dunia,” tambahnya.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus, sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, akan melaksanakan kunjungan apostolik dan kenegaraan ke Indonesia. Rangkaian kegiatan akan berlangsung dari 3 hingga 6 September 2024.
Selama di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi sejumlah lokasi untuk menghadiri berbagai agenda kenegaraan dan keagamaan, termasuk misa akbar yang akan digelar pada 5 September.