NGAWI, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan blusukan kampanye di Pasar Besar Ngawi pada Rabu (29/10/2024). Kedatangan Khofifah mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat. Kerumunan warga yang antusias berebut untuk bersalaman dan bahkan memeluk Khofifah ketika ia berkeliling menyapa para pedagang serta pembeli di setiap sudut pasar.
Ketika tim kampanye membagikan kaos dan alat peraga, suasana semakin ramai. Tak hanya itu, kehadiran Khofifah juga membawa hiburan bagi warga melalui tim musisi KIP, serta pelayanan kesehatan yang menjangkau lebih dari 500 orang.
“Lanjutkan perjuangan, Bu Khofifah. Kami mendukung Ibu karena ramah dan perhatian. Semoga jadi gubernur lagi,” ujar seorang pedagang yang mengungkapkan harapannya.
Simbol dua jari terlihat di berbagai sudut, sebagai bentuk dukungan untuk Khofifah. Banyak yang berharap agar Khofifah menang besar di Pilgub Jatim 2024.
Dalam wawancara, Khofifah mengucapkan terima kasih atas sambutan luar biasa masyarakat Ngawi. Ia menyatakan bahwa dukungan di Ngawi ini adalah yang paling bersemangat dibandingkan kampanye sebelumnya. “Dukungan ini memberi semangat besar dalam perjuangan kami,” tegas Khofifah.
Khofifah juga mendorong para pedagang Pasar Besar Ngawi agar segera beradaptasi dengan literasi digital. Ia berharap pedagang di pasar ini bisa terkoneksi dengan layanan angkutan online, sehingga memudahkan pembelian dan penjualan secara digital.
Menurutnya, literasi digital akan menjadi solusi bagi pedagang yang mengeluhkan sepinya pembeli. “Di pasar tradisional, literasi digital harus dikembangkan melalui pendampingan, sosialisasi, dan aplikasi yang mudah diakses,” kata Khofifah.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan platform belanja digital dan jasa angkutan online dapat memudahkan pedagang pasar tradisional melayani pembeli dari rumah.
“Kerja sama dengan ojek online sangat memungkinkan, mereka yang di pangkalan bisa terkoneksi digital,” ujar Khofifah, mengingatkan bahwa literasi digital dan aplikasi pendampingan sangat penting bagi pasar tradisional.
Saat pandemi COVID-19, Khofifah pernah menggagas Lumbung Pangan Jatim yang terkoneksi dengan layanan digital seperti Grab, Gojek, dan PT Pos, serta menggandeng Bumdes. Ia berharap upaya ini bisa terus dikembangkan di pasar tradisional Jawa Timur.
“Membangun jaringan, menciptakan inovasi, dan menjaga kondisi kondusif adalah langkah untuk menjaga keberlanjutan pasar,” tandas Khofifah, mengingat kontribusi signifikan UMKM Jawa Timur terhadap PDRB yang mencapai 59,18 persen.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin