Pedagang di Pasar Dringu Pilih Tutup Bedak daripada di Rapid Antigen

- Redaksi

Rabu, 13 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Suasana di pasar Dringu yang lengang. Nampak bedak milik pedagang yang kebanyakan tutup. Selasa  12  Januari 2021.[NN]

Suasana di pasar Dringu yang lengang. Nampak bedak milik pedagang yang kebanyakan tutup. Selasa 12 Januari 2021.[NN]

PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Rapid antigen masal kembali digelar di pasar Dringu, Selasa (12/01/2021). Secara mendadak, pedagang pasar Dringu banyak yang memilih tutup bedak dagangan mereka. Pasalnya, mereka takut untuk dites rapid antigen. Dikhawatirkan hasilnya positif dan diwajibkan menjalani karantina.

Pantauan Radar- Bangsa.com.id menyebutkan, dari deretan bedak depan pasar Dringu, hanya tampak satu dua bedak yang tetap buka. Selebihnya, bedak pasar itu tutup rapat semua.

Kondisi itu tidak biasa terjadi. Padahal, jarum jam aat itu baru menunjukkan pukul 10.00 WIB. Tapi, bedak pedagang banyak tutup. Kondisi itu juga terjadi di bagian dalam pasar Dringu.

Petugas rapid antigen masal yang sudah membuka pelayanan, tidak berhenti. Mereka tetap mengimbau pedagang dan pengunjung yang ada untuk menjalani rapid antigen. Ada juga pedagang yang dengan suka dan bersedia rapid antigen.

Gunadi, salah satu pedagang pasar Dringu mengatakan, banyak pedagang yang memilih tutup bedaknya. Karena takut di-rapid antigen. Padahal, petugas juga tidak memaksa untuk di-rapid antigen. Pedagang yang sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes), boleh tidak dites rapid antigen.

”Saya sendiri tidak tutup bedak, tapi menyampaikan ke petugas untuk tidak di-rapid antigen. Bukan takut hidung dites, tapi takut disuruh karantina. Kalau harus jalani karantina, bagaimana keluarga,” katanya

Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica saat dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya tidak menampik kondisi banyak pedagang pasar yang menghindar untuk di-rapid antigen.

Tetapi, tidak jarang juga pedagang atau pengunjung yang datang sendiri untuk di-rapid antigen. Karena, pedagang dan pengunjung bisa deteksi kondisi kesehatannya dan gratis pula.

Rapid antigen masal di Pasar Dringu, ada 45 orang yang dites. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” terangnya.

(Nn)

Berita Terkait

Peningkatan Kewaspadaan Penyakit Musim Hujan, Dinas Kesehatan Pacitan Gandeng FPPA
Wabah HIV Mengancam! 199 Warga Lamongan Terpapar, Penyebaran Merata di Seluruh Kecamatan
Lamongan Rayakan HKN ke-60, Fokus pada Transformasi Kesehatan
Sambut Kebijakan Mentan, Pj Gubernur Jatim Adhy : Solusi Maksimalkan Penyerapan Susu Peternak Lokal
RSUD Sogaten Kota Madiun Rayakan HKN ke-60 dengan Semangat ‘Gerak Bersama Sehat Bersama’
Khofifah Ajak Masyarakat Hidup Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024, Rajin Bergerak untuk Kesehatan
Sidoarjo Gelar Pertemuan Lintas Sektor untuk Tingkatkan Imunisasi PCV dan RV
Perkuat Layanan Kesehatan, Pj Gubernur Adhy Resmikan Grand Paviliun Internasional di RSSA Malang
Tag :

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 17:11 WIB

Peningkatan Kewaspadaan Penyakit Musim Hujan, Dinas Kesehatan Pacitan Gandeng FPPA

Minggu, 17 November 2024 - 07:50 WIB

Wabah HIV Mengancam! 199 Warga Lamongan Terpapar, Penyebaran Merata di Seluruh Kecamatan

Kamis, 14 November 2024 - 20:49 WIB

Lamongan Rayakan HKN ke-60, Fokus pada Transformasi Kesehatan

Kamis, 14 November 2024 - 19:44 WIB

Sambut Kebijakan Mentan, Pj Gubernur Jatim Adhy : Solusi Maksimalkan Penyerapan Susu Peternak Lokal

Selasa, 12 November 2024 - 09:47 WIB

RSUD Sogaten Kota Madiun Rayakan HKN ke-60 dengan Semangat ‘Gerak Bersama Sehat Bersama’

Berita Terbaru