PROBOLINGGO, RadarBangsa.co.id – Rapid antigen masal kembali digelar di pasar Dringu, Selasa (12/01/2021). Secara mendadak, pedagang pasar Dringu banyak yang memilih tutup bedak dagangan mereka. Pasalnya, mereka takut untuk dites rapid antigen. Dikhawatirkan hasilnya positif dan diwajibkan menjalani karantina.
Pantauan Radar- Bangsa.com.id menyebutkan, dari deretan bedak depan pasar Dringu, hanya tampak satu dua bedak yang tetap buka. Selebihnya, bedak pasar itu tutup rapat semua.
Kondisi itu tidak biasa terjadi. Padahal, jarum jam aat itu baru menunjukkan pukul 10.00 WIB. Tapi, bedak pedagang banyak tutup. Kondisi itu juga terjadi di bagian dalam pasar Dringu.
Petugas rapid antigen masal yang sudah membuka pelayanan, tidak berhenti. Mereka tetap mengimbau pedagang dan pengunjung yang ada untuk menjalani rapid antigen. Ada juga pedagang yang dengan suka dan bersedia rapid antigen.
Gunadi, salah satu pedagang pasar Dringu mengatakan, banyak pedagang yang memilih tutup bedaknya. Karena takut di-rapid antigen. Padahal, petugas juga tidak memaksa untuk di-rapid antigen. Pedagang yang sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes), boleh tidak dites rapid antigen.
”Saya sendiri tidak tutup bedak, tapi menyampaikan ke petugas untuk tidak di-rapid antigen. Bukan takut hidung dites, tapi takut disuruh karantina. Kalau harus jalani karantina, bagaimana keluarga,” katanya
Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica saat dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya tidak menampik kondisi banyak pedagang pasar yang menghindar untuk di-rapid antigen.
Tetapi, tidak jarang juga pedagang atau pengunjung yang datang sendiri untuk di-rapid antigen. Karena, pedagang dan pengunjung bisa deteksi kondisi kesehatannya dan gratis pula.
Rapid antigen masal di Pasar Dringu, ada 45 orang yang dites. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” terangnya.
(Nn)