BREBES, RadarBangsa.co.id – Peduli akan kebersihan diri dan kesehatan, Mahasiswa KKN RDR-75 UIN Walisongo Semarang, mengajarkan cara cuci tangan yang benar kepada anak – anak, di Desa Randusanga Wetan, Kecamatan/Kabupaten Brebes Jawa Tengah , Minggu (1/11/2020)
Pada masa pandemi seperti ini, kebersihan adalah kunci agar kita tidak mudah tertular virus covid-19. Dengan menjaga kebersihan diri, maka kesehatan kita akan tetap terjaga. Tangan adalah salah satu bagian tubuh kita yang bisa menjadi sarang kuman. Karena setiap kita beraktivitas, bisa saja secara tidak sengaja kita telah menyentuh permukaan yang terdapat droplets (cipratan air liur) sehingga sangat penting bagi kita untuk sering melakukan cuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir
Sayangnya, masih banyak anak – anak yang kurang peduli akan kebersihan tangannya sehingga hal itu mendorong mahasiswa UIN Walisongo, Novita Dwi untuk mensosialisasikan pentingnya cuci tangan dan waktu untuk cuci tangan serta mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan benar sesuai anjuran WHO (World Health Organization)
“Anak – anak kan sangat aktif ya, jadi terkadang mereka lupa tidak cuci tangan sebelum makan ataupun setelah keluar rumah. Maka dari itu penting untuk anak – anak ketahui pentingnya cuci tangan dan langkah cuci tangan yang baik dan benar” jelas Novita pada kami
Media yang digunakan untuk mengajarkan cara cuci tangan oleh Novita ini cukup unik, yaitu sarung tangan karet (latex) dan tinta. Tinda diibaratkan sebagai sabun dan latex sebagai tangan kita yang kotor
“Pemilihan media ini untuk menarik perhatian anak – anak. Anak – anak kan memang senang bermain, dengan menggunakan media tersebut seperti mengajak bemain mereka. Warna yang digunakan juga sengaja dipilih agar terlihat jelas antara cara cuci tangan yang baik dan tidak” lanjut Novita
Novita berharap semoga dengan diajarkannya cara cuci tangan yang baik dan benar menggunakan media tersebut maka akan mempermudah anak – anak untuk mengingatnya dan diharapkan selalu mempraktekannya guna memutus mata rantai penyebaran covid -19, mengingat usia anak – anak cukup mudah untuk tertular.